2). Selalu berkomunikasi dengan anak terkait pelajaran yang diikutinya, sebagai kontrol proses belajar mereka. Kontrol ini sangat perlu dilakukan orang tua, meskipun orang tua sibuk bekerja di luar rumah, mungkin bisa lewat telpon, agar hal- hal yang tidak diinginkan terjadi. Anak juga akan merasakan kalau dirinya diperhatikan, harapannya dapat meningkatkan motivasi belajar anak.
3). Orang tua memastikan kalau lingkungan belajar, kondisi belajar anak ‘aman’ dari gangguan digital yang muncul. Kita tau bahwa aktivitas digital anak seputar hal- hal berikut ini : belajar, bermain, dan berinteraksi. Tidak dipungkiri pembelajaran online membutuhkan fasilitas utama seperti handpone, laptop dan terkait dengan koneksi internet. Banyak konten- konten yang menarik siswa dan bisa membelokkan aktivitas siswa dari belajar ke hal- hal lain diluar belajar. Hal ini yang sangat mengkhawatirkan dengan seringnya anak memegang handpone dan berselancar di dunia maya. Dari anak- anak SD, SMP, SMA, sampai mahsiswa, saat ini kebanyakan sudah sangat tergantung dengan HP. Akibat negatifnya tidak saja jika terjebak pada konten- konten yang tidak mendukung kegiatan belajar, namun juga dari paparan radiasi yang ditimbulkannya.
4). Jalin komunikasi dengan guru, juga sesama orang tua wali. Komunikasi dengan guru sangat diperlukan sebagai kontrol proses pelajar dan hasil belajar anak, karena kesuksesan sekolah anak tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada sekolah, apalagi situasi pandemi saat ini dimana belajar sepenuhnya dilakukan dirumah. Dengan komunikasi yang intens antara orang tua dan guru diharapkan mampu mengatasi jika ada kendala dalam proses belajar anak dan hasil belajar siswa. Disamping itu komunikasi dengan sesama orang tua/ wali sangat diperlukan sebagai ajang sharing, bertukar pikiran dalam mengasuh dan mendidik putra- putrinya.
Baca Juga:Hijrah untuk MerdekaCara Membaca Brand Terkenal, Chanel, LV dan Hermes agar Tidak Salah Lagi
Dalam pembelajaran online, orang tua perlu mendampingi atau mengontrol proses belajar anaknya, karena masa pandemi masih saat ini sebagian besar proses belajar anak berlangsung di lingkungan keluarga. Hal ini harus dipahami orang tua agar kesuksesan belajar anak tetap tercapai, meski berlangsung secara online. Pada tahap ini, tidak semua orang tua tahu peran mereka dalam mendampingi anak. Kebanyakan orange tua menyerahkan sepenuhnya kepada guru karena banyak dari mereka tidak memiliki kapasitas untuk mendampingi. Ini sisi krusial yang belumbanyak disentuh dan perlu perhatian dan komunikasi dengan orang tua bila ke depan masih berlangsung pembelajaran daring. Bila peran orang tua tidak berfungsi maka kita telah kehilangan moment penting dalam pembelajaran daring terutama untuk level jenjang pendidikan yang rendah.(*)