SUBANG-Pembunuhan sadis seorang gadis dan ibunya di Jalancagak, sementara disimpulkan bukan bermotif perampokan, Rabu (18/8). Pasalnya, tidak ada barang yang hilang di rumah milik korban. Selain itu, tidak ada pintu atau jendela yang rusak.
Sementara polisi menduga bahwa kedua korban murni sebagai korban pembunuhan. Polisi masih melakukan penyelidikan berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa beberapa saksi.
Dari keterangan kepolisian korban bernama Tuti Suhartini Alias Enung (55) bersama anaknya Amelia Mustika Ratu (23) warga RT18/03 Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Baca Juga:Jabar Dapat Bantuan Paket Isoman dari Ustadz Adi HidayatRidwan Kamil: Tak Ada Lagi Zona Merah di Jabar
Saksi mata sekaligus suami dari Enung, Yosef Hidayah mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 7 pagi. Saat tiba di rumahnya terkejut melihat mobil Alphard di garasi rumah sudah berubah posisi. Saat memasuki ke dalam rumah ia lebih syok lagi melihat ceceran darah di tengah rumah, kamar, hingga ke kamar mandi.
Polisi Buru Pelaku Pembunuhan sadis seorang gadis dan ibunya di Jalancagak
Yosef kemudian teriak panik dan memanggil tetangganya dan kemudian melapor ke polisi dan sudah menduga anak dan istrinya menjadi korban tindak kekerasan. Tidak lama kemudian, polisi tiba di rumah korban dan mendapati Amel dan Enung sudah tewas mengenaskan. Keduanya dalam kondisi setengah bugil tertumpuk di dalam bagasi mobil Alphard milik korban. Tampak darah berceceran. Terlihat ada luka dibagian kepala dan badannya. Diduga kuat pelaku memukul korban menggunakan benda tumpul.
Polisi menemukan papan kayu untuk mencuci berlumuran darah di kamar mandi. Polisi juga masih mencari benda lainnya yang digunakan pelaku menghilangkan nyawa para korban.
Untuk mengehatahui motif pembunuhan, Pasundan Ekspres juga sempat bertanya pada suami sekaligus ayah korban, Yosef. Dia mengaku selama ini tidak merasa punya musuh atau apapun. “Tidak punya, saya tidak punya musuh, istri dan anak saya juga merupakan istri dan anak yang solehah, mereka orang baik,” tutur Yosef, usai menjalani pemeriksaan awal di Polsek Jalancagak, Rabu (18/8).
Kapolres Subang AKBP Sumarni memaparkan, motifnya perampokan barang-barang di rumah sudah harus ada yang hilang. Bahkan jika orang dari luar memaksa masuk, minimal harus ada kerusakan di salah satu pintu rumah atau jendela.