SUBANG-Standarisasi pendidikan formal dalam penerimaan tenaga kerja, menjadi kendala bagi calon pencari kerja (Pencaker) lulusan SD dan SMP yang memiliki keterampilan. Pasalnya, banyak perusahaan yang menerapkan standarisasi bagi pekerjanya dengan pendidikan minimal SMA sederajat.
Kepala Disnakertrans melalui Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Subang Ucu Kuswandi menjelaskan banyak calon tenaga kerja yang berpendidikan SD dan SMP memiliki keterampilan, namun terkendala standarisasi perusahaan yang menerima pekerja minimal lulusan SMA sederajat. Untuk itu diharapkan perusahaan Subang bisa menerima lulusan SD dan SMP. “Bisa dilihat, untuk masuk kerja ke pabrik saja paling minim SMA Sederajat. Padahal kami ingin perusahaan juga bisa merekrut mereka yang berpendidikan dibawah SMA sederajat yang memiliki skill,” kata Ucu saat dihubungi, Kamis (19/8).
Apalagi pihak BLK juga telah banyak melatih keterampilan masyarakat yang berpendidikan SD dan SMP. Dengan harapan mereka yang ikut pelatihan bisa disalurkan untuk bekerja di industri. “Mereka yang ikut pelatihan berharap bisa disalurkan ke dunia kerja, termasuk ada yang lulusan dibawah SMA,” ungkapnya.
Baca Juga:Wow! OJK “Membabat” 3365 Pinjol IlegalCara Mudah Mengatasi Port Lan Laptop Tidak Berfungsi
Selain itu, pihaknya sudah mempersiapkan sekitar 100 orang calon tenaga kerja yang siap untuk magang di Pabrik Toyota di Kabupaten Karawang. “Ada 100 orang yang merupakan peserta yang mengikuti pelatihan di BLK. Mereka akan magang di Pabrik Toyota selama 6 bulan,” ujarnya.
Bahkan sebelumnya, Disnakertrans sudah melakukan MOU dengan 12 perusahaan di Subang untuk penyaluran tenaga kerja. Diharapkan ada lagi perusahaan yang bisa bekerjasama dalam menerima calon tenaga kerja hasil didikan BLK.
Sementara itu, Salah seorang warga Gang Cenderawasih Subang, Maman Nurjaman (32) mengaku kesulitan mencari kerja di tengah pandemi ini. Dia berharap bisa mengikuti pelatihan kerja agar bisa disalurkan langsung ke perusahaan. “Sangat susah mencari pekerjaan di tengah pandemi. Saya ingin ikut pelatihan kerja agar bisa disalurkan langsung,” ujarnya.(ygo/sep)