SUBANG-Kedua Jenazah ibu dan anak korban pembunuhan sadis di Jalancagak, tiba pukul 2 malam, setelah di autopsi di Rumah Sakit Kartika Asih Bandung. Kedua jenazah tersebut disemayamkan di rumah saudaranya yang masih berada di Desa Jalancagak, lantaran rumah duka masih dalam pemeriksaan kepolisian.
Suasana haru menyelimuti keluarga besar Yosef Hidayah. Bahkan sejak Rabu (19/8) malam, keluarga tidak ada yang lelap tidur. Tetangga-tetangga datang silih berganti menyampaikam belasungkawa.
Salah satu kerabat korban, Hilman mengaku masih saja syok, tidak percaya dengan apa yang terjadi pada para korban. Dia mengaku, biasa menyebut almarhumah dengan panggilan Teh Enung, menurutnya dia orang yang begitu baik, rajin ibadah. Sama halnya dengan Amel, baginya dia remaja putri yang jarang bicara, dan tak pernah neko-neko.
Baca Juga:Menurut Psikologi, Ini Tanda-tanda Pasangan Selingkuh, Hati-hati!!!Labkesda Percepat Penanganan Penyebaran Covid-19
“Saya masih juga syok, belum percaya sampai sekarang, apa salah mereka, sampai tega-teganya diginiin (dibunuh),” ungkapnya sambil menahan isak tangis sebelum pemakaman almarhumah di TPU Istuning Jalancagak, Kamis (19/8) pagi.
Suasana makin bertambah haru saja, ketika kedua almarhumah akan dimasukan ke liang lahat. Suami almarhum, Yosef tidak setegar biasanya. Kali ini, dia terlihat terpukul. Sekali, menangis. Mengucap tahlil terus menerus, sambi sesekali menyeka air matanya. Matanya juga terlihat lebab sekali.
“Mohon doanya, anak dan istri saya orang baik, ahli surga pasti,” ucapnya sambil menahan tangis.
Setelah pemakaman berlangsung, Pasundan Ekspres menemui Kapolsek Jalancagak, Kompol Suratman. Kapolsek membeberkan, sampai saat ini, ada empat orang saksi terdiri dari suami sekaligus ayah dari korban, ketua RT setempat, salah satu keluarga dari suami, serta petugas perbaikan jalan yang pada saat kejadian melihat awal ditemukannya kedua jasad tersebut.
Menurutnya, pemeriksaan saksi ini sebagai salah satu langkah petugas untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan terhadap ibu dan anak tersebut. Sehingga keterangan saksi akan disinkronisasi dengan fakta-fakta di lapangan. “Dari keempat saksi yang kami mintai keterangan, sampai saat ini belum ada mengarah kepada satu orang,” ujarnya.
Supratman menjelaskan, tidak menutup kemungkinan saksi yang diperiksa akan bertambah, tergantung kebutuhan dari para penyidik. Pihaknya saat ini fokus pada pengungkapan siapa pelaku pembunuhan itu.