SUBANG-Pembunuhan yang menewaskan Amalia Mustika Ratu (23) dan ibunya Suhartini (55) menyisakan pertanyaan dibenak publik. Pasalnya, hingga hari ini Senin (23/8) belum ada penetapan tersangka dari kepolisian.
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengungkapkan, dugaan pelaku sudah dikantongi polisi, Namun polisi belum bisa menetapkan tersangka. Dia menyebut masih terlalu dini dan perlu kelengkapan alat bukti untuk menetapkan tersangka pada seseorang.
“Sabar dulu, kita masih proses. Kita juga gak bisa gegabah tetapkan tersangka. Harus ada alat bukti dan barang bukti yang kuat untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka, tidak bisa sembarangan, Jadi, sabar dulu ya,” paparnya saat ditemui awak media pada Senin (23/8)
Baca Juga:Cara Membersihkan Emas Putih Agar Tetap KinclongNelayan Patimban Geruduk Kantor Pemkab Subang, Bupati Subang dan Indramayu Cari Solusi
Kapolres menegaskan, sebenarnya titik terang sudah ditemukan polisi, namun dia lagi-lagi meminta kesempatan jajarannya untuk bekerja optimal dalam mengungkap kasus pembenuhan yang menewaskan ibu dan anak tersebut.
“Kami masih menunggu hasil, pengumpulan alat bukti. Sabar dulu ya. Soal dugaan pelaku, kemarin kan sudah disampaikan clue-clue nya,” terangnya.
Sampai Senin kemarin, saksi yang sudah diperiksa oleh kepolisian ada sebanyak 20 orang saksi dan masih terus dilakukan pendalaman. Saat dikonfirmasi apakah pelaku merupakan bagian dari keluarga korban, Kapolres tidak membantah. Namun dia kembali sarankan awak media untuk menunggu. “Ya tunggu, nanti saya sebutkan di awal terlalu dini,” katanya.
Sejak peristiwa nahas itu terjadi pada pekan lalu hingga hari ini terus menyita perhatian publik. Ragam spekulasi soal analisa para pakar juga bermunculan di media. Misalnya saja yang diungkapkan oleh Krimonolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala meyakini bahwa pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat hendak membuang kedua mayat ke suatu tempat.
Akan tetapi, entah mengapa sang pelaku akhirnya hanya memilih untuk meninggalkan jejaknya, dengan cara kabur dan meninggalkan kedua jenazah di bagasi belakang mobil.
Berdasarkan analisa Adrianus, diyakini pelaku melakukan tindakan kejinya itu dengan adanya motif dendam dan kemungkinan terjadinya dendam dari sang pelaku terhadap suami korban atau bahkan malah kepada korban itu sendiri.
Lebih lanjut Adrianus juga menduga bahwa pelaku juga sudah kenal dengan korban dan bukan tidak mungkin malah justru pernah tinggal bersama dengan korban.