“Sehingga kapal tidak bisa bergerak. Sementara jarak kapal ke dermaga pulau Kalapau mencapai 3-4 kilometer. Akhirnya kami berinisiatif untuk memakai kayu yang ada di kapal tersebut untuk mendayung. Kami mendayung selama dua jam,” jelasnya.
Ada yang tak kalah membanggakannya ketika diundang ceramah oleh Kerajaan Brunei Darussalam. Dia melakukan ceramah di depan keluarga besar kerajaan termasuk para menteri.
“Uniknya saya pakai bahasa Indonesia melayu,” ujarnya.
Dia juga pernah di undang oleh MUI pusat untuk meningkatkan kompetensi. Ketika itu dia bersama dai terkenal seperti Ustad Yusuf Mansyur, Ustad Maulana, Ustad Jujun Junaidi, Habib Nabiel, dan lainnya.
Baca Juga:Pembangunan Bendungan Karet di Desa Cigugur Belum JelasMasih Muda, Ashanty Ogah Disebut Nenek
“Kita diberikan sertifikasi dan kita juga dapat wawasan,” jelasnya.(ygo/ysp)