Dalam alam demokrasi kapitalis diberikan kebebasan berpendapat, akan tetapi apabila menganggu ketenangan dan kursi kekuasaan serta mengancam eksistensi ideologi , meski sebuah kebenaran yang disampaikan, namun akan tetap dikrtiminalisasi apabila menganggu kenyamanan rezim apalagi sampai mengguncang eksistensi ideologi.
Slogan dari rakyat , oleh rakyat untuk rakyat hanyalah sebuah ilusi tanpa arti, karena yang mereka bela adalah sebagian rakyat para kapital yaitu para pemilik modal, sehingga dengan alasan untuk kepentingan rakyat sesungguhnya adalah kepentingan para kapital, para penguasa akan melindungi dengan berbagai cara agar keinginan para kapital tetap bisa berjalan di negeri ini. Inilah memang wajah asli kapitalis demokrasi yang menjunjung kebebasan untuk segelintir orang saja.
Berbeda dengan islam, Islam sangat mendorong setiap muslim untuk melakukan amar ma’ruf nahyi mungkar, politik dalam islam adalah untuk meriayah rakyatknya. kritik dalam Islam adalah bentuk rasa cinta rakyat terhadap penguasa, bukan sebuah kebencian ataupun ancaman. Kritik adalah Sunnah Rasul dan tabiat dalam Islam. menasehati penguasa adalah kewajiban agar selalu berjalan sesuai dengan syariah Islam. Kritik dibutuhkan oleh penguasa agar dapat optimal dalam melaksanakan hukum islam, karena akan dimintai pertanggungjawaban dunia kahirat.
Baca Juga:Pembangunan Gedung DPRD Kabupaten Bandung Barat MangkrakPernah Diundang Kerajaan Brunei Darussalam
Kekuasaan atau kekhilafahan adalah bentuk politik pemerintahan yang akan melaksanakan islam kaffah. Meskipun hukum –hukum Islam di ciptakan oleh Allah SWT yang maha sempurna akan tetapi pelaksana pemerintahan adalah seorang khalifah, maka sebagai manusia biasa pastilah akan berbuat kesalahan atau khilaf, sehingga dibutuhkan kritik sebagai bentuk muhasabah pada penguasa agar tetap dalam koridor syariah Islam.
kritik berkaitan dengan berbagai kebijakan khalifah agar tidak tergelincir pada kemaksiatan dan keharaman. Kritiki tidak mengandung penghinaan pada bentuk fisik seseorang misalnya kulitnya hitam, atau putih, gemuk atau kurus, keriting atau lurus rambutnya dan lain-lain ,karena itu adalah hasil ciptaan Allah.
Menurut Shaikhul Islam Ibnu Thaimiyah Rahimahullah menyatakan dalam kitab fatawa bahwa wajib bagi setiap orang yang memerintahkan kebaikan dan mengikari kemungkaran ikhlas dalam tindakan dan menyadari bahwa tindakanya adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan dia berniat untuk menegakan kebenaran. Dan dalam rangka menjalankan kataqwaan kepada allah serta untuk kemaslatan umat, mengkritik bukan untuk mencari kedudukan atau jabatan baik secara personal atau kelompok. Tidak pula untuk melecehkan orang lain.