Dalam kasus penistaan agama pun, Islam dengan sangat jelas memosisikan dan menanganinya. Sebagaimana kisah seorang sahabat buta yang memiliki budak wanita, yang setiap hari menghina Nabi Muhammad ﷺ.
Suatu malam dia menghina Nabi ﷺ kembali, sehingga sahabat buta itu membunuhnya. Dan keesokan harinya, nabi mendengar kabar tersebut dan membenarkan sahabat buta itu. (HR Abu Daud 4363, ad-Daruquthni 3242 dan disahihkan al-Albani). Sungguh sangat tegas, ketika aturan Islam ditegakkan di muka bumi ini.
Maka, telah sangat jelas, mengapa kasus penistaan agama masih ada dan terus berulang. Di samping karena diterapkannya sistem demokrasi kapitalis, di sisi lain tidak adanya daya negara dalam memberikan sanksi yang membuat efek jera pada mereka, bahkan terkesan didiamkan dan dilindungi.
Baca Juga:Kebebasan Berpendapat Terbelenggu Nafsu KekuasaanPembangunan Gedung DPRD Kabupaten Bandung Barat Mangkrak
Tidak heran jika penistaan agama itu akan terus ada, selama tidak diterapkannya Islam dalam kehidupan bernegara. Karena ketika Islam diterapkan dan penanganannya sebagaimana yang dicontohkan, maka insyaallah tidak akan ada lagi yang berani menistakan agama.
Kita bisa mengambil pelajaran di masa Islam berjaya, di mana Khilafah Utsmaniyah sanggup menghentikan rencana pementasan drama karya Voltaire yang akan menista kemuliaan Nabi Muhammad ﷺ.
Saat itu Khalifah Abdul Hamid II langsung mengultimatum Kerajaan Inggris yang bersikukuh tetap mengizinkan pementasan drama murahan tersebut.
Khalifah berkata, “Kalau begitu, saya akan mengeluarkan perintah kepada umat Islam dengan mengatakan bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasul kita! Saya akan mengobarkan jihad akbar!”
Kerajaan Inggris pun ketakutan. Pementasan itu dibatalkan. Sungguh, saat ini umat membutuhkan pelindung yang agung itu. Itulah Khilafah. Allahu Akbar!
Marilah kita tinggalkan sistem demokrasi kapitalisme yang hanya akan membawa kesengsaraan dan malapetaka bagi umat. Sudah tiba waktunya untuk menerapkan hukum Allah dan Rasul-Nya secara kaffah.
Oleh karena itu mari kita berjuang bersama untuk menegakkan dan mewujudkan kemuliaan Allah, Rasul-Nya, dan umat Islam dengan berjuang menegakkan Khilafah di muka bumi ini.
Wallahu a’lam bi ash-shawwab