SUBANG-Kebakaran di eks TPA Panembong menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, bulan Agustus ini saja sudah terjadi tiga kali kebakaran.
Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Satpoldam Subang, Dede Rosmayandi menduga kebakaran dikarenakan dua hal. Pertama karena suhu panas pada tumpukan sampah dan kedua faktor kesengajaan.
Dede menduga, kebakaran di eks TPA Panembong disebabkan karena material didomoinasi plastik, cuaca panas disertai angin kencang. Sementara sumber api diprediksi dipicu dari gas yang ditimbulkan dari sampah.
“Ini baru perkiraan ya,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Kamis (26/8).
Baca Juga:Talang Jebol di Kecamatan Compreng 250 Hektare Sawah Terancam Gagal PanenWow!! Dinas PUP Subang Kelebihan Bayar Kontraktor Senilai Rp8 Miliar, Ini Sikap DPRD
Selain itu, dia juga ada orang yang tak bertanggung jawab yang sengaja membakar tumpukan sampah tersebut.
“Saya juga curiga ada orang yang sengaja membakar. Cuma ya itu gak bisa apa-apa, membuktikannya juga sulit, jadi ya hanya sebatas curiga aja,” katanya.
Diketahui, kebakaran kembali terjadi di eks TPA Panembong pada Kamis (26/8). Dede Rosmayandi menjelaskan, api berasal dari tumpukan sampah.
“Sebelumnya sudah ada api ditumpukan bagian dalam sampah kecil, sehingga tadi pas tertiup angin api dengan mudah membakar seluruh material sampah yang kering,” paparnya.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api di sekitar eks TPA panembong. Medan yang cukup curam dan membahayakan menyulitkan para petugas untuk memadamkan api tersebut.
“Di sana ada tebing yang kekuatannya labil, dihawatirkan nanti bisa menimbun para petugas atau longsor, sehingga membahayakan, jadi untuk sementara kami melakukan pendekatan agar api tidak meluas membakar tumpukan,” jelasnya lagi.
Tahun lalu, tepatnya bulan September TPA Panembong juga pernah terbakar hebat. Bahkan api sulit dipadamkan hingga berhari-hari. Apalagi ketika itu, TPA Panembong masih beroperasi. Sekitar 150 ton sampah setiap harinya dibuang ke sana ketika itu.
Baca Juga:Ngeri!! Homoseksual Penyumbang Terbesar Kasus Baru HIV dan AIDS di SubangPenanganan Darurat Covid-19 Sesuai Inmen dan Perpres
Belum lagi keberadaannya yang tidak jauh dari sungai Cilamatan, kerap kali terjadi limpasan permukaan sampah hingga mengganggu lingkungan.
Beberapa kali dilakukan perbaikan dengan membangun TPT, tetapi bila musim penghujan terjadi longsoran sampah dan mencemari perairan sungai.
Aktivis lingkungan, Gigin mengungkapkan, eks TPA Panembong tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dia mengungkapkan, pembenahan di eks TPA Panembong harus dilakukan secara maksimal agar tak menjadi bencana lingkungan semakin parah.