PURWAKARTA-Pembangunan infrastruktur, selama ini menjadi salah satu program prioritas Pemkab Purwakarta. Namun karena tahun ini pandemi Covid-19 masih berlangsung, program pembangunan ini menjadi sedikit terkendala.
Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Pengairan (DPUBPM) Kabupaten Purwakarta, Ryan Oktavia menuturkan, di tahun ini anggaran untuk infrastruktur masih tersedia. Kendati, nilainya berbeda jauh dari sebelum terjadi pandemi Covid-19. “Tahun ini, kita tetap maksimalkan anggaran untuk kegiatan peningkatan jalan,” ujar Ryan, Senin (30/8).
Ryan menjelaskan, anggaran untuk pembangunan khusus peningkatan jalan saja, itu sekitar Rp 49,5 miliar. Alokasi anggaran tersebut, termasuk untuk pemeliharan berkala, pemeliharaan rutin, trotoar, jembatan dan anggaran tanggap darurat.
Baca Juga:Angka Kesembuhan Capai 11.513 Orang, Kasus Positif Covid-19 di Purwakarta TurunPersiapan Pembelajaran Tatap Muka, 50 Persen Siswa SMAN 1 Jatiluhur Sudah Divaksin
Khusus peningkatan jalan, kata dia, tahun ini ada 18 paket pekerjaan dengan total panjang yang diperbaiki sekitar 4,3 kilometer. Tahap pertama, sudah 9 paket yang dikerjakan 100 persen. Untuk sisanya, atau tahap kedua, saat ini masih dalam proses tender. Adapun anggaran untuk peningkatan jalan ini, sebesar Rp 23,6 miliar. “Jadi, meski sedang pandemic pemerintah daerah tetap berkomintmen untuk peningkatan infrastruktur,” katanya.
Ryan juga mengklaim, sebenarnya persoalan infrastruktrur khususnya jalan nyaris rampung 100 persen. Bahkan, hingga ke pelosok desa pun Pemkab telah melakukan pembenahan jalan bagi masyarakat. Karena, itu memang menjadi prioritas pemerintah selama ini. “Kalau melihat data, persentase kemantapan jalan di kita itu terus meningkat dari tahun ketahun. Hingga akhir 2019 kemarin saja, jalan mantap di wilayah kami mencapai 86 % dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 728,94 kilometer,” jelasnya.
Ia juga merinci, dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 728,94 kilometer ini, masing-masing 556,079 kilometer merupakan kategori jalan berlapis aspal. Kemudian, jalan kategori beton mencapai 134,710 kilometer. Lalu, 28,135 kilometer dalam kondisi masih krikil. “Kalau berbicara kebutuhan anggaran, biaya pemeliharaan justru yang dibutuhkan lebih besar. Karena, memelihara yang sudah ada untuk tetap mantap, itu jauh lebih sulit ketimbang membangun,” pungkasnya.(mas/sep)