NGAMPRAH-Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bekerja sama dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), untuk pengabdian masyarakat desa.
Salah satu desa yang dipilih untuk pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) IPDN adalah Desa Cipada, Kecamatan Cikalongwetan.
Kepala Bapelitbangda KBB, Asep Wahyu didampingi Kepala Bidang Litbang, Chilyatun Nisa menyatakan, ada empat fokus yang menjadi PkM IPDN di Desa Cipada tersebut.
Baca Juga:Evi Nur’afiah Hadir di Saat Masyarakat Kesulitan80 Persen Tim Turun Lapangan, Bapenda Subang Genjot Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan
Pertama pengelolaan keuangan desa, kedua pengelolaan wisata, ketiga pembinaan UMKM dan keempat Teknologi Tepat Guna (TTG). Dari fokus TTG tersebut, PkM IPDN memberikan pelatihan pada warga sekitar tentang pemanfaatan bunga pinus atau tusam. Ternyata bunga pinus yang dalam bahasa latin disebut casuarina equise tifolia ini, bisa dijadikan bahan pembuatan pembersih lantai. “Waktu PKM IPDN ke Desa Cipada, salah satunya mereka memberikan pelatihan tentang pemanfaatan bunga pinus, untuk dijadikan pembersih lantai. Warga disana antusias sekali pada saat itu,” ujar Asep, Selasa (1/9/2021).
Semula warga yang diundang untuk mengikuti pelatihan tersebut, hanya 10 orang dengan pertimbangan menghindari kerumunan. Namun ternyata warga antusias, yang datang malah kelipatannya, yakni 20 orang.
Warga mengharapkan, agar pelatihan-pelatihan seperti itu bisa ada tindak lanjutnya. Kebetulan daerah sekitar itu, terdapat banyak pohon Pinus. Salah satunya di area wisata Bukit Senyum.
Destinasi wisata Bukit Senyum, selama ini memang tengah dikembangkan jadi obyek wisata potensial. Kata Asep, keberadaan Bukit Senyum sendiri, ke depannya bisa dikembangkan jadi wisata edukasi. “Selain pengunjung menikmati panorama alam, pengunjung juga bisa mengetahui kalau bunga pinus bisa berdaya guna,” jelasnya.
Memotret potensi Bukit Senyum tersebut, Bapelitbangda akan menindaklajutinya dengan perencanaan agar ke depannya ada dukungan anggaran. Hasil kajian tentang Desa Cipada dengan pengembangan potensi Bukit Senyum, sangat memungkinkan desa tersebut dikembangkan menjadi Desa Wisata. “Ini akan diolah oleh Bapelitbangda, untuk ditindaklanjuti dengan perencanaan anggarannya,” imbuhnya.