SUBANG-Banyak pilihan orang untuk punya usaha mandiri. Dengan tekad yang kuat, usaha itu pun kemudian berkembang maju dan pesat.
Itulah yang dilakukan oleh Udin, pemilik usaha konveksi. Dia banyak mengerjakaan proyek seperti seragam sekolah dan pakaian dinas termasuk kaos komunitas.
Dia ingin memiliki usaha sendiri, maka akhirnya membuka usaha konveksi kecil-kecilan di kampungnya Desa Jatireja Kecamatan Compreng. Bahan yang digunakan memiliki kualitas produk yang baik. Bahkan designnya sangat kekinian.
Baca Juga:Kisah Eti Penjual Jamu Gendong Sejak Tahun 1979, Racikan Sendiri Tanpa Kandungan KimiaDisnakertrans dan Toyota Lakukan Kerjasama Program Magang
Berbekal pengalaman di pabrik garmen, dia mulai usaha. Mencari order pembuatan kaos dan seragam dari teman dan rekan. Dari kedekatan dengan teman dan rekannya, akhirnya banyak yang memesan kaos dari berbagai lembaga formal maupun non formal.
“Dulu sih modal awal sekitar Rp50 jutaan, sekarang aset tidak bergerak sekitar Rp200 jutaan,” katanya.
Kini usaha konveksinya itu mendapat perhatian dari BUMDes Desa Jatireja. BUMDes akan menjadi market hasil produksi dari konveksi milik Udin itu. BUMDes akan mempromosikan produksi konveksi ke pasar umum dan tak terbatas.
“Iya kita sudah digandeng sama BUMDes, terutama soal pemasarannya. Ini akan jadi potensi bisnis jangka panjang,” ujarnya.
Soal tenaga kerja, konveksi ini memberdayakan para pemuda desa agar punya penghasilan bulanan atau musiman saat orderan bertambah.
“Kalau orderan banyak, kita tambah tenaga kerjanya, untuk mempercepat produksi sesuai jumlah pesanan,” tukasnya.(dan/ysp)