Oleh Umi Lia
Ibu Rumah Tangga, Cileunyi Kabupaten Bandung
“Katakanlah, berjalanlah kamu (di muka) bumi. Lalu perhatikan bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.” (TQS an-Naml ayat 69)
Pandemi Covid-19 belum berakhir, entah kapan akan berakhir. Bahkan di Amerika, negeri yang maju ilmu pengetahuan dan teknologinya serta jadi rujukan negara lain dalam berdemokrasi belum mampu menekan angka kasus Covid-19. Padahal sudah ditemukan vaksinasi, dan Amerika adalah salah satu negara dengan progress vaksinasi tercepat. Bisa dibayangkan bagaimana dengan Indonesia dan khususnya di Kabupaten Bandung. Progress vaksinasi di Kabupaten Bandung masih jauh dari target. Sementara sektor ekonomi yang mendapat perhatian besar dari pemerintah, pertumbuhannya juga rendah. Termasuk di dalamnya sektor pariwisata yang terkena dampak langsung dari pandemi ini.
Sejak diberlakukan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali hingga PPKM Level 4, objek wisata masih ditutup sementara. Hal ini berdampak bagi para pengusaha wisata, pedagang kuliner maupun ekonomi kreatif, pedagang cinderamata, hotel, restoran, cafe dan lain-lain. Walaupun hotel, restoran, cafe dan rumah makan diperbolehkan buka dengan kapasitas 50 persen, tapi jika tempat-tempat wisata ditutup maka akan berpengaruh pada tingkat kunjungan. Karena itulah Bupati Bandung,, HM Dadang Supriatna, sudah menulis surat ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, agar ada kebijakan untuk tempat-tempat wisata dibuka kembali dengan prokes ketat. Karena sebelumnya, tempat-tempat wisata di Kabupaten Bandung sudah melaksanakan prokes. (Galajabar-pikiranrakyat.com,19/8/2021)
Baca Juga:Vaksinasi Masih Rendah, PTM Menuai Dilema Anjloknya Harga Cabai, Butuh Solusi Pasti
Sebelum pandemi sektor pariwisata adalah sektor yang diproyeksikan menjadi sumber devisa negara yang besar. Karena Indonesia meskipun kaya dengan sumber daya alam tapi pemerintah lebih berharap pada sektor pariwisata. Walaupun pada kenyataannya tidak menjamin peningkatan pendapatan masyarakat, terlebih di masa pandemi sekarang ini. Pemerintah berupaya dengan segala cara untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata. Salah satunya dengan menggencarkan pembangunan Desa Wisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S. Uno, berharap Desa Wisata mampu menjadi lokomotif dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar. (Republika.co.id, 22/6/21)
Ada sepuluh desa di Kabupaten Bandung yang dijadikan Desa Wisata serta banyak kawasan wisata lainnya. “Jika kebijakan penutupan tempat wisata terus berlanjut, ini sangat berbahaya dari sisi ekonomi masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata. Dengan adanya tempat wisata buka kembali dengan syarat-syarat itu, ini dalam upaya membangkitkan ekonomi masyarakat pada sektor pariwisata tersebut,” demikian tutur Bupati Bandung. Demi membangkitkan ekonomi masyarakat, pemerintah seolah lupa, dengan kasus yang terpapar Covid yang setiap harinya bertambah terus. Para ahli kesehatan terutama pakar epidemiolog telah mengingatkan bahwa pembukaan tempat wisata pada libur Lebaran kemarin beresiko. Dan terbukti lonjakan kasus Covid meningkat pada bulan Juli kemarin. Di tempat wisata, ketika pengunjung membludak, tidak ada yang mengawasi pelaksanaan prokes tersebut, kerumunan di mana-mana, bagaimana bisa menjaga jarak? Hanya di pintu masuk saja ada prokes ketat.