KARAWANG-Hasil Panen di wilayah Kabupaten Karawang saat ini masih terbilang cukup baik lantaran penangkaran burung hantu yang dinilai efektif dalam membasmi hama.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Hanafi mengatakan, sejak dibuatnya penangkaran burung hantu di beberapa titik persawahan kini menjadi aman dari hama tikus.
“Selama ini aman, karena kita untuk tikus pun kita sudah punya burung hantu. Nah, itu kan ciptaan Tuhan yang bisa kita manfaatkan,” kata dia di depan Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Karawang, Selasa (7/9).
Baca Juga:Calon Ketua Dipersilahkan Daftar, Musda IV Partai Golkar KBB Digelar 9 SeptemberRubah Penerima Bansos, Pemerintah Desa Gudang Kahuripan Gelar Musdessus
Menurutnya, di Kecamatan Majalaya yang merupakan wilayah yang paling banyak terserang hama tikus itu sudah berjalan efektif.
“Makanya kita coba di Kecamatan Majalaya, kita siapin rumahnya oleh kita, nanti tuh datang sendiri, namanya Rumah Burung Hantu disingkat Rubuha, kita bantu berapa titik tuh rumahnya, nanti dia bisa sampai makan 20 tikus dalam satu hari,” ujarnya.
Adapun untuk panen di wilayahnya, kata Hanafi, saat ini masih cukup bagus. Hanya saja ia belum memperkirakan pada saat musim berganti atau tiba pada saat musim hujan. “Kita kan tiap hari ada panen ya, selama ini harga cukup bagus sekarang sih. Saya dapat informasi sampai 5 ya, lima ribuan, nah kalau nanti cuacanya jelek ya baru mungkin berubah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, belum ada laporan tentang turunnya harga panen. Lebih lanjut, dengan adanya program Indeks Pertanaman (IP) 400 yang saat ini tengah digalakkan oleh pihaknya. “Belum sih, belum ada laporan ya, serangan hama juga belum ada, cukup bagus ya. Memang kita ada program untuk meningkatkan produktivitas, kalau bisa pakai IP 400 sekali panen setahun, ini baru kita coba, di Ciampel ya,” ujar dia.
Dengan IP 400, kata dia, pihaknya justru kini mendorong para petani untuk mampu panen empat kali dalam satu tahun. Pasalnya, dengan IP 400 ini petani sudah harus bisa menjajal program tersebut dengan mengefektifkannya.
“Selama ini kan kita panen setahun 2 sampai 3 kali, nah ini dicoba IP 400, ini untuk pada yang umurnya pendek gitu, yang umur 80 hari lah, mudah-mudahan bisa, kalau 80 hari memang semainya tuh harus di luar sawah,” ujarnya.