“Semua unsur-unsur pidanaakan kami pelajari, misalnya pertama membuka identitas pribadi secara tanpa hak, itu sudah melanggar UU ITE. Kemudian dari situ disebarluaskan, terjadi cyber bullying terhadap keluarga, foto keluarga disebarkan itu juga akan kita pertimbangkan,” kata Tegar.
Tegar Putuhena juga mengklaim, tidak menemukan bukti pendukung terkait dugaan kasus yang menimpa korban MS. Menurut Tegar, satu-satunya sumber rujukan, yakni dari keterangan atau rilis yang disebarluaskan di sejumlah grup media melalui aplikasi perpesanan pada Rabu (1/9) lalu.
Kekerasan seksual tetap menjadi wabah menjijikkan di negeri mayoritas muslim bila nilai dan sistem sekuler dipraktikkan. Bahkan mendefinisikan kekerasan seksual saja bisa terus mengalami perubahan.
Baca Juga:Islam Mewujudkan Keharmonisan Keluarga Ditengah KrisisHipokrisi Kartu Prakerja Mampu Mengentaskan Kemiskinan
Dasar sistem yang berasal dari manusia yang riskan mengalami kekacauan dan pertentangan. Sekulerisme pemisahan agama dari kehidupan. Agama tidak lagi menjadi aturan hidup manusia. Agama hanya sekedar seremonial ibadah antara manusia dengan Tuhannya. Sedangkan kehidupan manusia tidak ada aturan yang mengaturnya dengan kata lain bebas.
Kebebasan yang diusung sistem sekuler membuat manusia terperosok ke jurang yang sangat dalam. Kasus pelecehan seksual yang menjamur terjadi di sistem sekuler buah dari kebebasan bertingkah laku. Dimana manusia sesuka hati melakukan segalanya tanpa ada aturan. Akibatnya pelecehan seksual hanya dianggap kelalaian belaka. Kaum LGBT dianggap kaum yang berbeda tanpa sedikit pun penyimpangan.
Wajar lunaknya penguasa yang menerapkan sistem sekulerisme. Penguasa hanya sarana untuk menyelesaikan masalah itupun jika ada pihak yang dirugikan. Tidak memberantas secara total kasus pelecehan seksual.
Bangunlah mayoritas umat Islam, sadarlah sistem sekuler ini bukan tempat seorang muslim hidup karena aturannya lari dari fitrah manusia. Selalu membawa kesengsaraan dan kekacauan.
Akar solusi yang terbaik kembali ke hukum Islam secara kaffah dalam pemerintahan Islam.
Satu solusi mendasar yang dimiliki Islam sebagai ideologi adalah sudut khasnya dalam memandang setiap persoalan manusia itu mampu diselesaikan ‘hanya’ dengan menerapkan hukum syariat yang diciptakan Allah Sang Maha Pengatur. Termasuk dalam menyelesaikan masalah kapitalisasi dan eksploitasi perempuan, yang disebabkan penerapan sistem kapitalis ala western. Penyelesaian yang ditawarkan Islam, sungguh simple, solutif dan menentramkan karena sesuai fitrah manusia.