PURWAKARTA-SMK Farmasi Purwakarta menunjukkan dukungannya atas program vaksinasi, khususnya terhadap pelajar, yang terus digaungkan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta.
Selasa (14/9), bertempat di SMK Farmasi Kampus 1, Jl. Veteran, Kelurahan Nagri Kaler sebanyak 87 dari 104 siswa SMK Farmasi melakukan vaksinasi yang digelar bekerja sama dengan Puskesmas Koncara.
Kepala SMK Farmasi Purwakarta Andri Purwanugraha, M.Pd., menyebutkan, vaksinasi terhadap siswa SMK Farmasi menggunakan vaksin Sinovac dan merupakan dosis pertama. “Alhamdulillah, siswa sangat antusias divaksin. Selain itu, vaksinasi ini juga didukung para orang tua siswa. Ini juga dalam rangka menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM),” kata Andri saat ditemui di sela kegiatan vaksinasi.
Baca Juga:Satu Bulan Belum Terungkap, Bareskrim Mabes Polri Turun Tangan Selidiki Kasus Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di SubangGercep, Baznas Kabupaten Subang Bantu Rutilahu
Andri menyebutkan, tak semua siswanya ikut vaksinasi tersebut. Pasalnya, sebagian siswa ada yang sudah divaksin sebelumnya. “Adapun untuk guru dan tenaga kependidikan sudah melaksanakan vaksin jauh hari sebelumnya,” ujar Andri.
Lebih lanjut Andri menyebutkan, vaksinasi terhadap guru, tenaga kependidikan dan siswa merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan PTM terbatas. “Kami juga sudah memenuhi seluruh daftar ceklis untuk pelaksanaan PTM Terbatas. Sarana dan prasarana juga sudah kami siapkan. Mulai dari tempat cuci tangan, sabun, hand sanitizer, juga melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, daftar ceklis tersebut sudah diverifikasi oleh pengawas pembina dan sudah memenuhi syarat PTM terbatas di masa adaptasi kebiasaan baru ini. “Kami juga siap mematuhi seluruh aturan yang berlaku pada saat pelaksanaan PTM terbatas. Di antaranya, hanya membolehkan 50 persen dari jumlah siswa yang PTM dengan sistem bergantian setiap dua hari,” kata Andri.
Salah seorang siswa yang divaksin Sony Aprian (17) mengaku, sempat ragu-ragu untuk divaksin. Namun, pada akhirnya, siswa kelas 12 Farmasi Industri ini justru antusias untuk mengikuti vaksinasi. “Sempat ragu, takut disuntik. Tapi saya kan ingin segera PTM, belajar bersama di dalam kelas. Sudah tak sabar,” ucap Sony.
Senada disampaikan Dhivira Azfari Pratama Hidayat (17). Siswi kelas 12 Farmasi Komunitas ini tak pernah ragu ikut divaksin. “Orang tua saya sudah divaksin terlebih dahulu. Jadi (divaksin) memang anjuran orang tua juga. Ini juga kan syarat PTM,” kata Dhivira yang mengaku terakhir kali belajar tatap muka di kelas pada saat dirinya kelas 10.(add/sep)