KARAWANG-Program Agrosolution yang resmi berubah nama menjadi Makmur pada 28 Agustus lalu, dipastikan berdampak positif bagi petani. Hal itu terlihat dari hasil panen petani binaan Pupuk Kujang di Karawang.
Sejak awal tahun 2021, agronom-agronom Pupuk Kujang diterjunkan langsung ke hamparan sawah petani di wilayah utara Karawang. Mereka mendampingi 78 orang petani yang ikut bergabung dalam program tersebut. Semuanya tergabung dalam Koperasi Hurip Tani Mandiri di bawah pimpinan Encum Nurhidayat.
Hasil panen paling tinggi dalam program Makmur tahun ini terjadi di sawah H Muktar di Desa Kertarahayu, Kecamatan Cibuaya. Setelah didampingi secara menyeluruh dan diaplikasikan nutrisi tanaman yang baik, sawah H Muktar menghasilkan gabah 9,3 ton per hektare. Pemilik 5 hektare sawah itu dipastikan untung musim panen kali ini dengan hasil panen 44,5 ton gabah.
Baca Juga:Menipu Ngaku Bisa Gandakan Uang Rp2 Miliar, Mbah Dukun Dihabisi KorbannyaKKPMP Bangun Citra Baik dengan Intelektualitas
Hasil panen melimpah juga terjadi di sawah milik Carta di Desa Gebangjaya, Kecamatan Cibuaya. Satu hektare sawah miliknya menghasilkan 9,3 ton gabah. Setalah ikut program Makmur, petani pemilik 2 hektare sawah itu menghasilkan 18,3 ton gabah.
Tahun ini, Pupuk Kujang mendampingi petani Karawang bercocok tanam di lahan seluas 80 hektare. Selama kurang lebih 4 bulan, agronom Pupuk Kujang mendampingi dan mengaplikasikan pupuk non subsidi di sana. Hasilnya 613,642 ton gabah berhasil dipanen. Rata-rata satu hektare sawah menghasilkan 8 ton gabah.
Pupuk Kujang mendampingi 78 petani tersebut menjelang tanam sampai setelah tanam. Saat mulai menanam, tim dari Pupuk Kujang datang melakukan riset tanah untuk menentukan formula nutrisi tanaman yang cocok. Setelah itu, petani didampingi untuk meningkatkan potensi keuntungan dengan cara ilmiah.
Jika petani terkendala modal, Pupuk Kujang membukakan akses ke perbankan supaya dimudahkan mendapat bantuan modal usaha. Setelah modalnya cair, petani bakal disuplai nutrisi tanaman berkualitas yang mampu meningkatkan hasil tani.
“Ikut program Makmur itu menyenangkan. Karena kita tidak repot mikirin modal,” kata Encum Nurhidayat, Ketua Koperasi Hurip Tani Mandiri.
Tahapan selanjutnya, petani bakal didampingi dalam riset dan upaya pencegahan penyakit hingga hama perusak tanaman.
Untuk mencegah petani rugi karena hama atau penyakit, Pupuk Kujang membantu menghubungkan petani dengan lembaga asuransi yang melindungi tanaman mereka.