Saat waktunya panen, petani tak perlu risau mencari pembeli. Sebab, dalam program ‘Makmur’, Pupuk Kujang menghadirkan off taker untuk membeli hasil panen petani. Adapun harga ditentukan sesuai kesepakatan bersama antara petani dan off taker. Tentu dengan harga yang pantas dan menguntungkan.
“Setelah mengikuti program Makmur, kami jadi ada kepastian pasar, karena gabah dibeli langsung oleh Pupuk Indonesia Pangan dengan harga yang telah disepakati bersama. Sehingga petani tidak merasa tertekan seperti saat menjual gabah kepada calo atau tengkulak,” ujar Encum.
Program Makmur merupakan program strategis Pupuk Indonesia (Persero) dan dijalankan seluruh anak perusahaannya. Mohamad Gani, Manajer Proyek ‘Makmur’ Pupuk Kujang menuturkan, program itu merupakan upaya Pupuk Kujang untuk memberikan solusi andal bagi petani dan klien lainnya.
Baca Juga:Menipu Ngaku Bisa Gandakan Uang Rp2 Miliar, Mbah Dukun Dihabisi KorbannyaKKPMP Bangun Citra Baik dengan Intelektualitas
Dalam program ‘Makmur’, petani diberikan pendampingan intensif saat melakukan budidaya pertanian berkelanjutan. Tak hanya itu, petani pun dimanjakan dengan pengarahan rantai pasok yang didukung teknologi. “Sampai bulan Agustus, Pupuk Kujang telah menerapkan program agrosolution di lahan seluas 8.294 hektare. Adapun rencana tahun 2021 ini mencapai 10 ribu hektare,” ungkap Gani.
Direktur Pupuk Kujang Maryadi menuturkan, dengan program ‘Makmur’, petani mendapat paket lengkap mulai dari olah lahan, analisa tanah, lalu diaplikasikan pupuk yang pas karena ada target produksi yang dicapai. “Dengan program ini, petani akan didampingi agronom-agronom handal dan diarahkan melakukan pemupukan dengan tepat. Tentu memperhatikan timing dan dosis,” kata Maryadi.
“Program Makmur bertujuan meningkatkan pelayanan terhadap petani. Petani peserta akan kita dampingi teknologi dari awal sampai akhir. Karena kita ikut bertanggung jawab pada kesejahteraan petani,” Maryadi menambahkan.
Melihat hasil panen yang tinggi, tak sedikit petani lain di Karawang tertarik ikut program Makmur. Berdasarkan pendataan yang ada ada, 66 orang petani di Pedes dengan total luas sawah 200 hektare telah mendaftar program Makmur. Begitupun di Kecamatan Tirtajaya, 107 orang petani dengan luas sawah 154 hektare telah mendaftar program Makmur. Ini menandakan petani Karawang mulai tertarik dan telah melihat hasil nyata program Makmur yang menguntungkan,” kata M Gani.(ddy/vry)