SUBANG-Fraksi Gerindra di DPRD Subang mempertanyakan alokasi dana hingga mencapai Rp10 miliar, dalam anggaran perubahan yang diperuntukan bagi Tim URC untuk penanganan pemulasaraan dan penguburan jenazah Covid-19. Hal tersebut disampaikan Anggota Fraksi Gerindra Yayang Ari Wijaya, dalam pandangan fraksi-fraksi rapat paripurna yang digelar DPRD Subang, Selasa (14/9).
Fraksi Gerindra merasa aneh, anggaran yang dialokasikan sangat besar tapi beberapa waktu lalu sempat ada berita viral di beberapa media soal persoalan bayar pemulasaraan dan penguburan jenazah Covid-19.
“Saudara Bupati tolong dijelaskan secara komprehensip dalam perubahan parsial tiga dan lima ada anggaran untuk Tim URC dalam penanganan pemulasaraan dan penguburan jenazah Covid 19, yang jika ditotalkan jumlahnya mencapai Rp10 miliar,” terangnya.
Baca Juga:Jadi Kepala Sekolah, Punya Harta Hingga Triliunan Rupiah, Ini Penjelasan NurhaliNgeri!! Ini Bahaya Oral Seks bagi Wanita
Kemudian, Yayang memaparkan nota pengantar dari bupati, terkait anggaran perubahan ini secara jelas. Misalnya, dalam perubahan parsial tiga disini tertera poin pergeseran anggaran sebesar Rp2,5 miliar dari belanja tidak terduga untuk Tim URC, dalam penanganan pemulasaraan dan penguburan jenazah pasien Covid-19. Kemudian, lanjut Yayang, pada parsial ke lima, ada lagi bahkan nilainya lebih besar, yakni Rp7,5 miliar.
“Dalam parsial lima dituliskan untuk membayar kekurangan pembiayaan Tim URC, dalam penanganan pemulasaraan dan penguburan Jenazah Covid-19, sehingga total berarti Rp10 miliar,” tambahnya.
Dia juga mempertanyakan jumlah biaya untuk pemulasaraan dan penguburan satu jenazah Covid-19, serta mempertanyakan TIM URC. “Tim URC ini siapa? relawan? atau pejabat?” tanyanya.
Selain biaya untuk TIM URC tersebut, Yayang juga mempertanyakan secara rinci alokasi dana untuk vaksinasi dan Nakes, serta mempertanyakan dimana dana tersebut berlabuh.
“Untuk vaksinasi dan pembayaran Nakes, kami meminta penjelasan. Kemudian dimana dana tersebut disimpan?” tukasnya.(idr/vry)