KARAWANG-Ratusan warga Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan mengepung kantor Pemkab Karawang. Warga melakukan aksi demonstrasi akibat kecewa dengan rencana Pembuatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II. Pasalnya, rencana pembebasan lahan tidak sesuai harapan warga.
Warga mengeluhkan tanah dihargai dengan harga yang cukup rendah. Mereka mengaku pernah meter tanah hanya dihargai Rp200.000. Bahkan ada juga pemilik sawah hanya dihargai Rp150.000 saja.
“Kita tidak menerima jika hanya dihargai Rp200.000. Apalagi ada warga yang dibayar Rp150.000,” ujar Ketua Paguyuban Citaman Bersatu, Didin Muhtar, Rabu (15/9).
Baca Juga:Reforma Agraria Garap Tanah Timbul Desa JayamuktiBoris Pemain Preman Pensiun Diciduk Polisi, Ini Kasus yang Menjeratnya
Terpisah, Koordinator lapangan, Sidik Somantri mengungkapkan, masyarakat menuntut harga tanah bisa disesuaikan dengan harga pasar. Jika pemkab tidak bisa membantu, pihaknya ingin Pemkab bisa memfasilitasi untuk bisa bertemu dengan pemerintah pusat.
“Kami tidak minta muluk-muluk hanya sebesar Rp600.000 per meter sudah sesuai dengan harga pasaran. Kalau bupati tidak bisa mengatasi, berikan kami fasilitas untuk bertemu dengan orang pusat,” tambah Sidik Somantri.
Dari pantauan, peserta aksi didominasi oleh ibu-ibu sambil membawa anaknya. Bahkan terlihat beberapa warga tengah bersiap membawa sarana memasak karena berencana akan menginap di depan gerbang kantor Pemda Karawang.
Sebelumnya, masyarakat Desa Tamansari pernah melakukan aksi yang sama di lokasi Pembangunan tol pada tahun 2020. Namun aksi tersebut tidak mendapat tanggapan apapun dari pihak pemerintah.
“Tidak ada hasil apapun sampai sekarang. Kalau memang ini ga ditemui juga oleh bupati, maka kami akan menginap,” pungkas Sidiq.(use/vry)