Saat ketiganya jalan bersama, ada yang mengatakan mereka bodoh karena keledainya tidak ditunggangi. Padahal hewan itu biasanya dinaiki manusia.
Mendengar itu, keduanya sepakat menunggangi keledai tersebut. Mereka diejek oleh orang yang melihatnya, karena dianggap menyiksa keledai.
Lukman pun turun dari keledai. Ia membiarkan anaknya tetap duduk di atas keledai. Toh, tetap saja ia “di-bully” orang. Si anak dituding tak tahu diri, lantaran berada di atas keledai, sementara sang ayah yang telah berumur dibiarkan berjalan.
Baca Juga:Comparing Core Details In Literary EssaysKasus Pembunuhan Subang, Hasil Lab Forensik: Percikan Darah yang Ada di Baju Yosef, Cocok dengan DNA Kedua Korban
Sebaliknya saat Lukman gantian naik keledai, sementara anaknya jalan, ada yang berkomentar negatif. Mereka beranggapan ayahnya tidak sayang sama anaknya karena membiarkannya jalan.
“Setiap melakukan aktivitas selalu saja ada orang yang melihatnya dari sudut pandang negatif. Nah, itu yang harus kita hadapi dan jalani dalam kehidupan ini. Sebaiknya tidak usah pusing dengan hal tersebut. Ambil yang baiknya saja dan konsisten melakukannya,” tegas Dr Aqua.
Di awal Sharing Komunikasi dan Motivasi Dr Aqua menyampaikan selamat kepada Fahlefie dan jajarannya karena dua hari sebelumnya, tepatnya pada Senin, 6 September 2021 sukses menerima kunjungan Panglima Komando Operasi TNI AU I (Pangkoopsau I) Marsda TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M. dan Ketua PIA Ardhya Garini Daerah I Koopsau I Ny Dewi Tedy Rizalihadi bersama rombongan bertempat di Lanud Sutan Syahrir.
Dalam paparan Fahlefie menyampaikan kesiapan sarana dan prasarana Lanud Sutan Sjahrir dalam pelaksanaan tugas. Dengan kondisi yang terbatas, masih bisa menampilkan yang terbaik dalam tugas kesehariannya, khususnya untuk mendukung penerbangan baik militer maupun sipil.
Juga Fahlefie memaparkan kesiapan Lanud Sutan Sjahrir sebagai satuan tugas Covid-19. Telah melaksanakan serbuan vaksin di berbagai tempat, dengan mencapai hasil ribuan orang sudah divaksin oleh tim vaksinator dari staf kesehatan Lanud Sutan Sjahrir.
Sementara Tedi dalam pengarahannya meminta seluruh jajaran Lanud Sutan Syahrir untuk terus mengembangkan pembinaan potensi dirgantara. Untuk jajaran Koopsau I Lanud Sutan Sjahrir ini merupakan salah satu kawasan terbesar dalam potensi dirgantara khususnya dalam olahraga kedirgantaraan.