Kedua, lanjut bapak dari Alira Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini sejak usia dini beri anak-anak pendidikan agama. Apapun agamanya. Itu sangat penting untuk panduan dan benteng buat mereka dimanapun berada.
“Dengan pendidikan agama yang cukup, setiap anak bakal tahu apa saja yang harus mereka lakukan. Juga tahu batasan-batasan saat berinteraksi dengan semua orang,” ungkap Dr Aqua.
Ketiga, tambah motivator yang laris terutama saat pandemi Covid-19 itu, jadilah orangtua yang demokratis. Jangan pernah memaksakan kehendak kepada anak. Karena setiap anak memiliki keinginan yang berbeda-beda. Tugas setiap orang tua mengarahkannya.
Baca Juga:Comparing Core Details In Literary EssaysKasus Pembunuhan Subang, Hasil Lab Forensik: Percikan Darah yang Ada di Baju Yosef, Cocok dengan DNA Kedua Korban
“Misal orangtuanya anggota TNI AU, anak-anaknya jangan dipaksa untuk jadi prajurit seperti bapak atau ibunya. Setiap anak memiliki talenta masing-masing dan harus dihargai,” kata Dr Aqua.
Keempat, ucap pria yang hobi membaca dan menolong banyak orang itu, buka saluran komunikasi seluas-seluasnya kepada semua anak. Dengan begitu saat mereka mau menyampaikan curahan hatinya, orangtuanya tempat pertama untuk melakukan itu.
“Jangan sampai anak menyampaikan curahan hati pada orang yang tidak tepat sehingga akhirnya dapat merugikan anak-anak itu dan orang tuanya. Akhirnya yang muncul adalah penyesalan. Sudah banyak kejadian tentang ini,” papar Dr Aqua.
*Apresiasi Mayor Tek Mulyata*
Di sela-sela pemaparannya, tiba-tiba pria yang sudah belasan tahun jadi motivator itu mengajukan pertanyaan kepada semua peserta. Menanyakan siapa di antara mereka yang dalam waktu dekat memasuki masa persiapan pensiun (MPP).
Dari kursi barisan tengah seorang prajurit menunjuk jarinya. Dr Aqua lantas memanggilnya ke depan. Dia mengenalkan diri sebagai Mayor Tek Mulyata. Jabatannya adalah Kepala Seksi Senjata Lanud Sutan Syahrir.
“Seharusnya saya MPP pada Agustus 2021 yang lalu. Namun tidak saya ambil. Ingin menyelesaikan tugas di TNI AU sampai batas akhir pengabdian saya yakni Agustus tahun depan,” jelas Mulyata yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir.
Dr Aqua menyampaikan apresiasi dan kekagumannya pada Mulyata. Kemudian memberikan hadiah liburan sekaligus bulan madu bersama istrinya Kuspriati yang guru Madrasah Tsanawiyah 6 Kabupaten Madiun, ke Bali.