Oleh:1.Agus Prasmono, M.Pd.
(Kepala SMAN 1 Parang Kabupaten Magetan Jatim)
2.Drs.Priyono,M.Si ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan WD I periode tahun 2017-2021 )
Dunia pendidikan selalu menjadi sorotan karena peran sertanya dalam pembangunan SDM yang menyangkut masa depan anak bangsa yang akan membawa merah birunya masa depan bangsa pula. Salah satu masalah dunia pendidikan saat ini adalah kekurangan guru PNS hampir di semua jenjang pendidikan. Hal ini terjadi karena lima tahun pertama pemerintahan Presiden Jokowi mengadakan moratorium PNS, sementara angka guru yang pensiun terutama angkatan tahun delapan puluhan sangat banyak. Sehingga tiga tahun terakhir untuk memenuhinya pemerintah mengadakan seleksi menjadi Aparatur Sipil Negara/Pegawai Negeri Sipil (ASN/PNS) Guru dan tenaga kepedidikan mulai jenjang SD hingga SMA/SMK.
Kekurangan guru ini bisa dirasakan penulis ketika menjadi pengelola sebuah lembaga pendidikan negeri ditengah kota yang sangat bonavide disebuah kota, namun hampir 50% guru yang dimilikinya adalah guru GTT dan Tenaga kependidikannya juga hampir semuanya PTT tentunya dengan gaji yang sesuai dengan standar GTT dan PTT alias sekedar ada uang transport saja yang nota bene di bawah UMR kota tersebut. Pendidikan yang diperoleh di perguruan tinggi negeri ternama, namun sang guru cukup lama menjadi GTT dengan HR sekedarnya, tentunya ini adalah diluar impian mereka ketika kuliah dengan berjuang mengeluarkan peluh demi memperoleh nilai terbaik, namun apa daya setelah lulus “hanya” menjadi GTT yang lamanya dia sendiri tak mampu memprediksi seolah seperti umur yang tiada seorangpun tahu berapa lamanya dan hanya Tuhanlah yang tahu (seperti lagu Ebiet G Ade).
Baca Juga:Demokrat: Gunakan Yusril, Gerombolan Moeldoko Cari Pembenaran ke Mahkamah AgungSeri Belajar Ringan Filsafat Pancasila ke 64
Belakangan dunia pendidikan dan birokrasi diberitakan adanya Tes ASN (CPNS) maupun tes Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) terutama bagi yang usianya tidak memenuhi syarat menjadi PNS/ASN yaitu usia diatas 35 tahun. Beberapa pengamatan penulis untuk tes biasanya ada kecenderungan “dikuasai” oleh fresh Graduate karene secara teori mereka masih “hangat” meninggalkan kampusnya sehingga ilmu yang diperoleh dari kampus masih melekat erat dalam memori otaknya, sehingga kemungkinan memperoleh nilai tinggi kelompok ini sangat tinggi peluangnya. Sementara semakin lama mengajar ternyata justru semakin tidak bisa mengerjakan soal/tes tersebut. Fenomena yang terjadi bahwa ketidaklulusan mereka terutama berkaitan dengan tes teknis yang menyangkut materi sesuai dengan bidang ajarnya. Bukankan semakin lama mengajar mestinya semakin menguasai mata pelajaran yang diajarkan, namun kenyataannya justru mereka banyak yang jatuh berguguran di bidang ini.