NGAMPRAH-Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat menyatakan, hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) jenjang SD dan SMP yang digelar selama sepekan berjalan baik dan tidak ditemukan hambatan apapun.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Bandung Barat, Dadang A Sapardan menerangkan, hingga saat ini belum ada hal yang perlu dikhawatirkan potensi terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 di kalangan peserta didik dan tenaga pengajar. “Hasil evaluasi dan monitoring ke sekolah, PTM selama sepekan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Semuanya berjalan sebagaimana mestinya, termasuk penerapan protokol kesehatan,” katanya, Minggu (26/9).
Dia menjelaskan, belum ada laporan siswa maupun guru yang terpapar. Kendati demikian, pihaknya tetap mewaspadai klaster baru Covid-19 dengan menyusun strategi agar tidak ada kejadian seperti yang dialami di daerah lain. “Semua sekolah yang menggelar PTM sudah menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran Satgas Covid-19 tingkat kecamatan maupun kabupaten,” bebernya.
Baca Juga:Lapas Purwakarta Deklarasikan Perang terhadap Gawai IlegalDiduga Lecehkan Profesi Jurnalis, Wartawan Laporkan Tim Medsos Wabup
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, lanjut dia, jika terjadi klaster baru di sekolah, maka kegiatan PTM harus dihentikan dengan kurun waktu 3 X 24 jam dan harus berkoordinasi dengan pihak puskesmas setempat. “Jika terjadi klaster baru di sekolah, seperti ada yang terpapar Covid-19 di satu sekolah, maka kegiatan PTM terbatas itu harus dihentikan sementara,” ucapnya.
Pelaksanaan PTM terbatas di Bandung Barat digelar serentak di 472 SD, 102 SMP dan 900 lembaga pendidikan jenjang PAUD, Kober, dan SPS sejak 20 September lalu. Sementara sekolah yang belum menggelar PTM sebanyak 293, yang terdiri dari 211 SD dan 82 SMP.(eko/sep)