SUBANG-Pemdes Kihiyang Kecamatan Binong melanjutkan pembangunan Gedung Olahraga Desa (Gordes) yang sempat mangkrak karena anggarannya belum cair.
Gedung olahraga yang sekaligus difungsikan sebagai aula desa itu dinilai sudah tidak layak guna, karena kondisinya sudah rapuh dan model arsiteknya sudah tidak kekinian. Banguan tersebut dibangun tahun 1980-an, termasuk kantor desanya.
Menurut Pjs Kades Kihiyang Hariri SIp telah memulai pembangunan Gor tersebut pada akhir tahun 2020. Pembangunan itu baru sebatas bagian muka saja.
Tahun ini, anggaran bantuan provinsi (banprov) telah cair. Pemdes bersama LPM kembali melanjutkan pembangunannya dengan konstruksi rangka baja serta pondasi ceker ayam.
Baca Juga:New York Indonesia Fashion Week Sukses DigelarCeline Evangelista Akui Tak Pernah Rasakan Nikmat Saat Berhubungan
“Sesuai rencana awal dan telah disepakati bersama melalui Musdes, kita ingin bangunan Gor ini kokoh dan kuat. Makanya dipasang rangka baja dan pondasi ceker ayam,” kata Hariri.
Sementara untuk ukuran bangunan kini diperluas, nampak lebih lebar dan panjang dari bangunan sebelumnya. Bangunan luas itu agar saat digunakan lebih nyaman dan kapasitas untuk penonton pun lebih memadai, jika ada event olahraga seperti badminton.
“Pokoknya kita desain Gor ini nyaman aman dan muat penontonnya banyak,” tambahnya.
Sementara itu, Tokoh pemuda Desa Kihiyang yang juga Ketua Garda Anti Narkoba (GAN) Kabupaten Subang Djaya mengapresiasi program dan gagasan Pjs Kades saat ini yang melakukan terobosan dan inovasi membangun dari nol Gor Desa Kihiyang.
Artinya, kata Djaya, meski menjabat Pjs dan tak berapa lama, tetapi ada keinginan membangun sesuatu yang baru dan konstruktif. Apalagi saat ini fasilitas gedung olahraga sangat dibutuhkan masyarakat untuk berbagai kegiatan positif baik seni maupun olahraga.”Ya sangat inovatif dan apresiatif,” tukasnya.(dan/ysp)