SUBANG-Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengusulkan pelatihan dan pemberangkatan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dianggarkan oleh pemerintah daerah. Sementara itu, belum tentu siap urusan itu dianggarkan oleh pemerintah daerah.
Kepala Seksi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Bidang Binapenta Disnakertrans Subang Ali menyebut, pemerintah daerah Kabupaten Subang menanggung biaya pelatihan dan pemberangkatan calon PMI.
“Sebenarnya di berbagai daerah di Indonesia belum ada yang siap, apalagi Kabupaten Subang dimana kondisi saat ini banyak refocusing,” ujarnya.
Baca Juga:Novi Rizki Rangkap Produser dan Pencipta LaguMiris!! Dari 10.800 PNS di Kabupaten Subang, Hanya 6 Persen yang Berzakat
Ali menyebut, Kabupaten Subang merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang masyarakatnya banyak menjadi PMI. Subang berada di peringkat ketiga di Jawa Barat.
Dalam satu bulan ada 100-200 PMI yang berangkat ke luar negeri. Biaya pelatihan dan pemberangkatan TKI setiap orangnya mencapai Rp20 juta. Sehingga dalam satu bulan Pemda Subang perlu menyiapkan anggaran Rp2-4 miliar.
Mengenai usulan BP2PMI, pihaknya masih menunggu kesiapan Pemda Subang. Apabila Pemda Subang siap maka tinggal digelar pelatihan dan pemberangkatan yang menggunakan APBD.
“Saat ini para PMI belum ada yang berangkat ke luar negeri, karena per tanggal 15 Juli 2021 harus menerapkan zero cost untuk pelatihan dan pemberangkatan di tanggung oleh pemerintah daerah,” katanya.
Pengantar Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Subang Andri Lesmana mengatakan, sponsor-sponsor PMI di Kabupaten Subang menjerit. Sebab sudah tidak bisa melakukan perekrutan calon PMI di berbagai daerah di Kabupaten Subang, karena ada mekansime zero cost.
“Ini sebenarnya memudahkan para calon PMI, dimana pelatihan dan pemberangkatan di tanggung oleh pemerintah daerah. Namun untuk sponsor – sponsor ini menjadi petaka, karena mereka tidak bisa merekrut melatih dan memberangkatkan. Alhasil kegiatan sponsor jadi tidak ada,” jelasnya.(ygo/ysp)