Dikatakan UU, agar banjir tak terus terulang setiap tahun di Pamanukan. Pemerintah harus perbaiki manajemen lingkungan dan Morfologi Sungai. “Mari kita sama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Jangan membuang sampah ke sungai dan pemerintah dalam hal ini BBWS, harus secepatnya melakukan normalisasi dan penguatan tanggul sungai Cipunagara,” jelas Uu.
“Kondisi sungai dan tanggul Cipunagara sudah kritis tak bisa menampung air dengan debit yang tinggi karena kondisi muara sungai sudah dangkal. Hingga akhirnya air meluap dan menggerus tanggul, yang akhirnya jebol dan banjirpun tak bisa dihindari,” tambahnya.
Dalam saresehan tersebut, belum ditemukan solusi atau formula jitu untuk mengatasi banjir Pantura. Wakil Gubernur Jabar UU Ruzhanul Uluum, meminta 5 orang perwakilan dari Forum Masyarakat Subang Utara atau Formasu untuk datang ke Bandung duduk bareng dengan BBWS, mencari jalan keluar mengatasi banjir Pamanukan. “Selasa atau Rabu pekan depan, saya minta perwakilan Formasu untuk datang ke Bandung. Saya, BBWS dan perwakilan Formasu kita akan duduk bersama mencari formula jitu untuk mengatasi banjir Pantura,” ungkapnya.
Baca Juga:Miris!! Puluhan Bangunan Sekolah Dasar di Karawang Nyaris AmbrukKalau Vaksin Minta Bayar, Kadinkes Subang: Laporkan Ke Polisi
“Nantinya hasil duduk bareng antara Wakil Gubernur Jabar, BBWS, dan Formasu. Terkait formula jitu atau aksi nyata penanganan banjir Pamanukan, bisa secepatnya direalisasikan untuk meminimalisir agar banjir tak terus terulang tiap tahun,” pungkasnya.
Selain dihadiri Wakil Gubernur Jabar UU Ruzhanul Uluum, juga dihadiri Anggota DPRD Subang Dapil V Albert Anggara Putra, Sahroni, Ketua Apdesi Subang H Lili Rusnali, para Kades dan Tokoh Masyarakat Pantura, serta sejumlah LSM/Ormas di Pantura, Kalak BPBD Subang, serta Kepala BP4D Subang.(ygi/vry)