SUBANG-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BP4D) Hari Rubiyanto mengatakan, hasil dari pertemuan dengan BBWS Citarum Rabu (6/10) di Bandung, dalam waktu dekat, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat dan BBWS akan melihat tanggul-tanggul yang berpotensi tidak kuat menahan air di wilayah Pamanukan.
“Hasil verlap tersebut akan dilakukan perbaikan tanggul oleh BBWS,” ucap Hari dalam keterangannya pada Pasundan Ekspres.
Selain itu, untuk membantu melakukan normalisasi sungai yang akan dikerjakan oleh Pemkab Subang, BBWS dan Dinas SDA Provinsi Jawa Barat akan meminjamkan amfibi excavator untuk menangani normalisasi kali dan sungai.
Baca Juga:Bahaya Kelistrikan, Ini yang Dilakukan PLN jika Terjadi BanjirAniaya dan Rusak Kendaraan Warga, Tiga Anggota Geng Motor Dibekuk Polisi
“Pemerintah daerah siap membantu operasionalisasi amfibi excavator agar normalisasi berjalan optimal, yang sebelumnya sudah dianggarkan dan akan dilaksanakan Dinas PUPR,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Subang H. Syawal menyampaikan, ada 6 Kecamatan di Pantura yang perlu mendapatkan penanganan banjir serta normalisasi diantaranya Kecamatan Pusakanagara, Pamanukan, Legonkulon, Sukasari, Blanakan dan Ciasem.
- Syawal menyebut, dalam pendataannya saluran di Pantura dari berbagai macam ukuran itu ada sebanyak 75 saluran air yang diperlukan untuk proses normalisasi.
Penanganan banjir sendiri menurut H. Syawal bisa dilaksanakan dalam dua hal yakni penanganan darurat serta penanganan permanen.
“Tadi untuk penanganan darurat disampaikan oleh BBWS akan selesai pada tahun 2025, tapi kan sampai pada tahun tersebut potensi terkait banjir sendiri masih ada dan itulah yang akan kita usahakan terhadap penanganan darurat melalui normalisasi saluran dan sungai di Pantura dari dana APBD Kabupaten Subang,” imbuhnya.
Hanya saja menurut H. Syawal untuk melaksanakan normalisasi di 75 saluran yang ada di 6 Kecamatan tersebut tak akan terkejar dari segi waktu dan alat.
“Untuk alat kami hanya memiliki satu amfibi, alat tersebut juga sepanjang tahun telah dipakai untuk melakukan normalisasi di Muara muara sungai yang ada di Kabupaten Subang,” jelasnya.
Untuk itu tentunya dengan adanya penambahan bantuan amfibi tersebut dapat membantu untuk mempercepat pelaksanaan komunikasi dan mengejar tenggat waktu pelaksanaan normalisasi di Pantura.
Baca Juga:Awas!! Ini Bahayanya Terjerat Pinjaman Online Bisa Bikin Malu SekeluargaPembangunan Jalan Serangpanjang Memasuki Tahap Konsultasi Publik
Sementara itu Ketua Forum Masyarakat Subang Utara (Formasu) Asep Maulana bersyukur saat ini mulai ada titik terang terkait dengan penanganan banjir di Pantura Subang. Sekalipun di acara diskusi yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa barat uu Ruzhanul Ulum sebelumnya di Pamanukan, sempat terjadi perdebatan alot.