“Karena alasan dari pihak pemerintah untuk anggaran tahun ini sudah tidak ada dan program pun sudah tutup mengingat sudah akhir tahun,” kata Asep.
Namun hal itu tidak membuat Formasu, PSU dan tokoh masyarakat di Subang Utara berdiam diri. Mengingat Pemerintah memiliki kewenangan, anggaran dan banyak hal yang tak dimiliki masyarakat untuk melakukan sejumlah langkah.
“Alhamdulillah endingnya apa yang menjadi tuntutan pihak kami, sebagian di ACC salah satunya mengenai program jangka pendek, dimana kami meminta agar pemerintah segera secepatnya melakukan penanganan dan penanggulan banjir dengan cara apapun,” jelas Asep.
Baca Juga:Bahaya Kelistrikan, Ini yang Dilakukan PLN jika Terjadi BanjirAniaya dan Rusak Kendaraan Warga, Tiga Anggota Geng Motor Dibekuk Polisi
Pasalnya bulan ini sudah mulai masuk musim hujan. Mengingat potensi terkena banjir, baik itu akibat jebolnya tanggul atau meluapnya air dari Sungai Cipunagara membuat masyarakat was-was. “Aadapun program jangka pendek yang kami inginkan adalah segera perbaiki tanggul-tanggul yang rawan jebol , kedua normalisasi sungai yang sudah mulai dangkal serta selanjutnya kami menunggu apa yg dijanjikan pihak pemerintah melalui BBWS Citarum dan Dinas SDA bahwa hari Sabtu nanti tanggal 09 Oktober 2021 pihaknya akan survey ke lokasi tanggul yang rawan jebol dan realisasi intinya kami formasu akan mengawal langsung hal ini sampai tuntas,” imbuhnya. (ygi/ysp)