SUBANG-Pemulihan ekonomi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Subang. Salah satunya adalah revitalisasi pasar tradisional. Dinas Koperasi UMKM Perdagangan, Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Subang, melakukan percepatan revitaliasi pasar tradisional. Revitalisasi yang didominasi pihak ketiga, membuat para pedagang tradisiional gembira. Pasalnya, tempat dagang yang semakin layak, menyedot perhatian konsumen ke depannya.
Pedagang pasar tradisional Pagaden, Kuntari (55) mengatakan, kabarnya pasar tradisional Pagaden akan dilakukan revitalisasi. Hal tersebut menjadi angin segar bagi para pedagang, karena dengan tempat dagang yang diperbaiki bisa membuat para konsumen betah dan makin banyak yang mengunjungi pasar. “Kalau disebut pemulihan ekonomi pasti iya, karena revitalisasi yang dilakukan akan banyak menyedot para pengunjung,” katanya.
Pedagang Pasar Terminal Subang, Dadang Zulfikar (60) mengatakan, kabarnya untuk pasar ini juga akan dilakukan revitalisasi. Hal ini akan sangat menggembirakan, karena pasar terminal sudah ada sejak lama ada dan butuh perbaikan. “Inginnya yang semi modern. Seperti pasar tradisional Purwadadi yang saat ini jadi ikon,” katanya.
Baca Juga:Bejat! Pasangan Remaja Digerebek Sedang Mesum di Mushola, Sekarang Hamil Sampai Hendak Diusir Warga1.200 Pelajar Sekitar Pelabuhan Patimban Ikuti Vaksinasi di Dalam Kapal Perang Teluk Bintani 520
Kepala Bidang Pasar DKUPP Kabupaten Subang, Junaidi mengatakan, tahun 2021-2022 DKUPP sedang menggeliatkan pasar tradisional yang direvitalisasi. Hal tersebut dilakukan, karena pasar tradisional bangunannya sudah lama, dengan bangunan yang direvitaliasi. Nantinya akan lebih bagus dan juga dengan tampilan yang baru bisa membuat nyaman pedagang dan juga pengunjung. “Kita sedang menggeliatkan revitaliasi. Contohnya dalam waktu dekat akan ada pelaksanaan MoU antara pemerintah daerah dan juga pihak ketiga dalam revitalisasi Pasar Tradisional Ciasem,” katanya.
“Pasar yang direvitalisasi tahun 2021- 2022 ada 10 pasar, baik yang sudah ada dan sedang berproses. Antara lain, Pasar Inpres Pagaden, Pasar Terminal Subang, Pabuaran, Cisalak, Purwadadi, Sagalaherang, Ampera, Ciasem, Pusakanagara, Pujasera,” paparnya.
Hal tersebut dilakukan, untuk pemulihan ekonomi nasional. Supaya nantinya, banyak pengunjung yang berkunjung ke pasar jika sudah direvitalisasi. “Saat ini, banyak pedagang yang menginginkan revitalisasi pasar. DKUPP terus berupaya melakukan revitalisasi, sehingga dilakukan percepatan,” katanya.
Kepala DKUPP Kabupaten Subang H. Dadang Kurnianudin mengatakan, pasar tradisional banyak yang direvitalisasi dengan didominasi pengelolaannya oleh pihak ketiga. Entah kenapa, untuk pengelolaan dan pengerjaan pihak ketiga lebih condong menghasilkan PAD dibandingkan dilaksanakan oleh Pemda Subang sendiri. “Ini harus dilakukan pengkajian, dengan melibatkan akademisi dan ekonom,” ujarnya.(ygo/vry)