Naman salah satu dampak positif dari adanya wabah Covid tersebut adalah adanya peningkatan solidaritas sosial atau Kesalehan sosial (Istilah Amin Rais) dikalangan masyarakat. Di beberapa daerah anak yatim tersebut langsung ditanggung oleh Pemerintah Daerah setempat, namun juga ada gerakan masif dari masyarakat untuk menanggung kehidupan anak yatim/yatim piatu tersebut, bahkan menanngung bersama sampai pada usia tertentu. Ini adalah salah satu dampak sosial dari adanya Covid 19.
Dalam buku Teori Sosiologi Klasik dan Modern (1994) karya Doyle Paul Johnson, solidaritas merujuk pada suatu hubungan antara individu dan atau kelompok yang berdasar pada moral dan kepercayaan yang dianut bersama, serta pengalaman emosional bersama, sehingga nasib yang sama seperti ketika ada pandemi semacam ini juga bisa membangkitkan gairah bersama dalam hal tolong-menolong sesamanya. Terlebih semakin tinggi resiko yang dialami oleh sebuah kelompok tentunya akan semakin kuat ikatan yang terbentuk oleh kelompok itu dengan kata lain semikin tinggi kesalehan sosialnya.
Beberapa Kalangan Universitas sudah ada yang merespon kasus menggelembungnya jumah anak yatim, piatu atau yatim piatu ini. Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menyediakan beasiswa untuk mereka yang lulus SMA. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Inovasi dan SDM UM Surabaya Ma’ruf Sya’ban menegaskan bahwa dalam kondisi pandemi yang tak juga usai. Solidaritas adalah kekuatan utama. Apapun kondisinya, kami berharap anak-anak kita tetap bisa bersekolah.
Baca Juga:Ini Tanggal Penyelenggaraan Ballon d’Or 2021, Berikut Daftar UnggulannyaRevitalisasi Pasar Pulihkan Ekonomi
“Anak-anak adalah aset bangsa. Oleh sebab itu UM Surabaya menyediakan beasiswa bagi anak-anak lulus SMA yang ditinggal meninggal oleh orang tuanya. Kami beri nama beasiswa tersebut Beasiswa Insan Berdaya. Ada harapan beasiswa tersebut memberikan jalan mereka untuk menjadi generasi yang mandiri dan bermartabat,” ujarnya Makruf. Demikian juga Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengambil langkah yang sama yaitu siap menerima mahasiswa Baru dari kalangan korban Covid-19 baik yang meninggal ibu, bapak atau keduanya dengan membebaskan seluruh pembiayaan kuliah sampailulus S-1. Kalau hal ini juga dilakukan oleh Perguruan tinggi yang lain jelas dampak sosialnya akan semakin luas dirasakan oleh anak Bangsa yang kena dampak Pandemi. Keteladanan Kampus semacam ini jelas perlu mendapat apresiasi atas peransertanya dalam mengatasi masalah kemiskinan karena dampak Corona.