Dengan demikian dengan adanya pandemi covid-19 yang salah satu dampaknya adalah bermunculnya ribuan yatim, piatu atau yatim puatu bukan menjadi permasalahan yang serius senyampang pengambil kebijakan bisa memainkan peran secara maksimal dalam mengakomodasi kepentingan masyarakat, dalam mewadahi elemen masyarakat, dalam meramu kebersamaan masyarakat yang semua angin ikut membantu dengan semikin tingginya kesadaran sosial akan peran serta dan tanggungjawab dalam pengentasan kemiskinan setidaknya mengurangi kantong kemiskinan di Republik tercinta ini.
Pembangunan karakter publik semacam ini perlu melibatkan semua pihak mulai pendidikan anak usia dini sampai dengan perguruan tinggi serta masyarakat dalam memberikan contoh kongkrit seperti berbagai pergerakan . Jika semua elemen masyarakat bersinergi maka beban berat republik akibat andemi ini akan menjadi ringan termasuk menanggung bagaimana mengentaskan nasib anak yatim dan yatim piatu tersebut.