KARAWANG-Seorang siswi salah satu SMK hilang secara misterius. Adalah Suherti (16) warga Kampung Karangmaja, Desa Cengkong Kecamatan Purwasari, sudah hampir tiga pekan tak ada kabar beritanya.
Ibu Suherti, Tini (51) mengatakan, jika anaknya terakhir izin keluar rumah untuk pergi ke sekolah pada Senin (20/9) pukul 11.00 WIB. Namun sejak saat itu, anaknya tidak pernah kembali pulang dan sulit dihubungi hingga saat ini. Keluarga sudah berusaha mencari keberadaan anaknya namun tidak pernah berhasil.
“Dicari kemana-mana engga ada, ke rumah si Andri yang diduga pelaku juga engga ada,” ujar Tini, Senin (11/10).
Baca Juga:Empat Balon Kades Ramaikan Kontestasi Pilkades Desa KihiyangSiap Bantu Rakyat Kecil Pencari Keadilan YPKP Buka Kantor Hukum
Selain itu, pihak keluarga juga sudah melaporkan kasus ini ke Polres Karawang. Dengan begitu, mereka berharap pihak kepolisian ikut membantu mencari keberadaan anaknya tersebut.
Tini dan suaminya mengaku bingung harus mencari anaknya kemana lagi. Pasalnya, nomor handphone anaknya saat ini juga dalam kondisi tidak aktif. “Bingung mau cari kemana engga ada, minta bantu ke bapak-bapak tolong temukan anak saya,” ucap Tini sambil meneteskan air mata.
Berita berlanjut di halaman berikutnya…
Tini sebagai orang tua mengaku kaget anaknya bisa nekat pergi dari rumah karena selama ini dikenal baik dan penurut. Hilangnya gadis yang juga siswi kelas X, SMK Nurul Ilmi selama tiga minggu ini memunculkan spekulasi.
Keluarga mulai menaruh curiga jika anaknya hilang diduga karena dibawa lari seorang pemuda bernama Andri. Dugaan itu bukan tanpa dasar. Keluarga mendapatkan informasi bila Suherti memiliki hubungan khusus dengan Andri, yang juga guru ngaji dan hadroh di masjid tak jauh dari rumahnya.
Sementara itu, Ketua RT 03/01 Desa Cengkong, Markum mengatakan, sangat yakin warganya itu dibawa oleh pria bernama Andri, yang sehari-hari biasa jadi imam masjid dan guru ngaji. Namun, menurut Markum, Andri bukan asli warga sekitar alias pendatang. “Andri biasanya emang jadi imam, guru hadroh, dan tidurnya juga di masjid,” ujar Markum.