SUBANG-Calon Taruna Siswa SMKN 2 Subang, Adittya Maulana Asy’ari (16) meninggal saat mengikuti Latihan Dasar Ketarunaan (Latdastar), Rabu (13/10).
Saat itu, Adittya bersama peserta Latdastar melaksanakan kegiatan long march. Dengan rute dari dari sekolah ke jalan Lebaksiuh- Sukasari – Leuwinangka, Bunder-Wera kembali ke sekolah. Jarak long march kurang lebih 4 KM.
Saat dalam perjalanan long march Aditya mengalami pingsan, tak sadarkan diri sekira pukul 14.45 WIB. Dia pingsan tepatnya di daerah Cikondang Desa Sukasari.
Baca Juga:Cegah Tawuran Ratusan Pelajar di Karawang Ikuti Bela NegaraPersikas Subang Resmi Kontrak 25 Pemain Untuk Liga 3
Menurut Plt Kepala SMKN 2 Subang, Deden Suryanto mengatakan, Adittya mengalami pingsan diakibatkan kelelahan. Lalu Adittya dibawa menggunakan mobil pick up menuju ke aula sekolah. Setelah itu Deden memerintahkan untuk segera dibawa ke RSUD Subang. Namun nyawa Aditya tidak tertolong.
Deden menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh pihak kepolisian terhadap jenazah Adittya tidak ditemukan adanya tanda-tanda tindak kekerasan.
Berita berlanjut di halaman berikutnya…
Siswa SMKN 2 Subang Meninggal Saat Latdastar
Menurut Deden, berdasarkan pengakuan dari ibunya bahwa Adittya sempat mengeluhkan kurang enak badan.
Saat Rabu pagi, kata Deden, pelaksana Latdastar menanyakan kepada seluruh peserta soal kesehatan. Jika ada yang sakit untuk tidak ikut long march.
Deden menyebut, Adittya tidak menyampaikan bahwa sedang sakit pada saat Rabu pagi itu. Menurut Deden, itu merupakan SOP yang biasa dijalankan menanyakan kondisi kesehatan peserta sebelum memulai aktivitas Latdastar.
Sejauh ini SOP untuk mengecek kondisi kesehatan peserta Latdastar sebatas pengakuan atau kejujuran dan pengamatan pelaksana Latdastar saja.
Atas kondisi ini, Deden akan mengevaluasi SOP pemeriksaan kesehatan peserta Latdastar. Yakni dengan melibatkan tenaga medis.
Baca Juga:Jadwal Pemadaman Listrik Kamis Besok di Subang, Cek Wilayahnya disini Perbaikan Irigasi Situ Cikumpay Cegah Luapan Air
“Ke depan kita akan melibatkan tenaga medis untuk pemeriksaan kesehatan peserta Latdastar,” ungkap Deden.
Deden menyebutkan, pihak sekolah bertanggungjawab mengurus proses biaya ke rumah sakit hingga pemakaman Adittya. Bahkan asuransi untuk Aditya pun tengah ditangani.(ysp)