SUBANG-Potensi pendapatan dari parkir yang ada di Kabupaten Subang tinggi. Baik itu yang berada di bahu jalan, tempat wisata, restoran hingga pabrik.
Dinas Perhubungan Kabupaten Subang mengaku kesulitan memaksimalkan retribusi parkir yang dilakukan secara manual. Ditenggarai potensi kebocoran akan ada. Sebagai solusinya yakni dengan E-Parkir untuk mencegah kebocoran retribusi parkir.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Subang H. Ahmad Sobari mengatakan, potensi pendapatan dari parkir cukup besar. Salah satunya retribusi parkir dari toko modern.
Baca Juga:Aksi Nasional, KASBI ‘Keukeuh’ Minta Omnibus Law DicabutSudah Sosialisasi, Pembangunan Mall Pujasera Subang Tanpa Kabar
Bapenda kini tengah melakukan kajian agar potensi itu bisa dioptimalkan menjadi pendapatan untuk daerah.
Dia mengatakan, Bapenda menginginkan adanya inovasi parkir digital (E-Parkir). Dengan sistem itu, pelaporan retribusi parkir terpantau secara real time. “Saya pikir itu (E-Parkir) menjadi solusi ya. Jika ini diterapkan, karena nanti datanya real time, sehingga mencegah kebocoran parkir,” ujarnya.
Kepala Bidang Perhubungan Dinas Perhubungan Kabupaten Subang melalui Kepala Seksi Teksar Bidang Parkir Ade Nurjaman mengaku sepakat diterapkannya E-Parkir. Menurutnya, E-Parkir akan meminimalisir terjadinya kebocoran retribusi parkir.
“Sekarang kan masih manual untuk retribusi parkir. Nah kalau diterapkan E-Parkir, saya pikir akan sesuai datanya dan pemasukan ke PAD lebih maksimal,” jelasnya.
Ade menjelaskan, penerapan E-Parkir memerlukan biaya yang besar. Satu titik parkir memerlukan anggaran ratusan juta. Diakuinya, sudah ada pihak ketiga yang siap mengerjakan sistem E-Parkir.
Tidak menutup kemungkinan setelah perda parkir terbit, E-Parkir bisa segera diterapkan.
“Mudah-mudahan tahun depan sudah ada perda parkirnya. Perda parkir salah satu alasan untuk bisa diterapkan E-Parkir tersebut,” katanya.(ygo/ysp)