SUBANG-Musim penghujan yang akan mulai tiba, membuat harapan dari berbagai pedagang di Pamanukan terkait penanganan banjir bisa lebih maksimal. Potret banjir pada Februari 2021 lalu diharapkan tidak terulang lagi dimasa yang akan datang.
Salah satu pedagang elektronik Koh Niko menyebut, kerugian yang diderita akibat banjir lalu sangat banyak. Bukan hanya soal barang dan ruko yang terendam tapi rasa was-was dan tidak tenang “Tentu berharap agar banjir ini bisa diminimalisir sekecil mungkin. Sebab jika terjadi kerugiannya sangat terasa,” jelasnya.
Niko menyebutkan, kala itu ada banyak barang elektronik yang terdampak di tokonya seperti mesin cuci dan kipas dan jumlahnya juga lumayan banyak. “Barangnya juga banyak yang terdampak dan itu ya udah, dibuang aja sudah tidak terpakai, karena tidak bisa berfungsi,” ucapnya.
Baca Juga:Berduka! Calon Taruna SMKN 2 Subang Meninggal Saat Latdastar, Sekolah Evaluasi SOP Pemeriksaan Kesehatan Cegah Tawuran Ratusan Pelajar di Karawang Ikuti Bela Negara
Sebentar itu salah satu pemilik toko di di jalan arah Pantai Pondok Bali, Warni menyebut, jika musim hujan mulai tiba apalagi ketika awal tahun, kewaspadaan terkait banjir tentunya semakin tinggi. “Tentu kami sebenarnya ingin tenang dan tidak banjir lagi tapi berjaga-jaga juga harus,” ucap Warni.
Namun ia berharap, agar pemerintah dapat segera mengambil langkah dan bisa menyelesaikan solusi atas penanganan banjir di wilayah Pamanukan. “Tentu kalau saya inginnya ini tidak banjir lagi, tapi paling tidak pemerintah itu bisa meminimalisir dampak banjir itu. Banjir ini hampir tiap tahun terjadi,” ucapnya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya…
Ia berharap beberapa hari ke depan hujan tidak turun lagi dan air tidak kembali naik. Selain itu, usahanya juga bisa kembali perlahan dan berjalan. “Semoga sudah jalan lagi usahanya ke depan tidak ada banjir lagi,” imbuhnya.
Sementara itu pedagang koran di Pamanukan, Iin mengatakan, drainase dibawah flyover kondisinya saat ini dipenuhi endapan lumpur serta sampah. Di sisi lain sepanjang jalan Pamanukan menuju Subang juga saat ini kondisi drainase nya sudah tertutup. “Jadi tidak ada ada tempat untuk resapan air atau air itu larinya ke mana itu tidak tahu karena drainasenya saja tertutup,” jelas Iin.