Ketika pembelajaran di kelas kembali berlangsung, tidak sedikit peserta didik yang masih kesulitan untuk berkonsentrasi. Selain itu. banyak pula peserta didik yang ternyata tidak sepenuhnya memahami materi ataupun tugas yang diberikan guru selama PJJ. Meski sudah di fasilitasi dengan teknologi, tidak bisa dipungkiri, kehadiran guru secara langsung tetap dibutuhkan oleh peserta didik. Ada hal yang tidak bisa tergantikan oleh teknologi. Sosok guru sebagai panutan dan pembimbing selama PJJ berlangsung tidak ddidapatkan secara utuh oleh peaerta didik Hal ini juga membuat cemistry antara guru dan peserta didik sulit terbangun. Sehingga tidak heran saat PJJ berlangsung, banyak peserta didik yang abai terhadap gurunya, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya.
PTM terbatas yang kini dilaksanakan membuat guru dan peserrta didik dapat kembali berinteraksi secara langsung, hal yang tidak didapatkan selama pembelajaran dengan moda daring. Dengan terbangunnya kembali komunikasi secara langsung tentunya akan dapat membangun kembali chemistry antara guru dan peserta didik. Mengembalikan chemistry antara guru dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sangatlah penting. Ketika chemistry tersebut sudah kembali terbentuk, maka akan menumbuhkan kepekaan maupun fokus peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Jika peserta didik sudah fokus belajar, maka tentunya akan berdampak baik pada pencapaian hasil akademik mulai dari sikap, pengetahuan, maupun ketrampilannya.
Pembelajaran dengan daring yang sudah berlangsung 2 tahun dengan berbagai kelebihan dan kelemahan tampaknya mereka sudah sangat merindukan PTM yang memiliki suasana kelas nyata dan bertatap muka dengan gurunya akan memberikan semangat belajar yang lebih tinggi. Pengalaman PTM beberapa kali yang sudah dilaksanakan , mereka para siswa atau mahasiswa menunjukkan ekspresi yang sangat penuh harap dan perhatian semoga akan berdampak pada pembentukan kompetensi yang lebih baik . Tinggallah guru atau dosen mempersiapkan materi dengan baik dan srapras pembelajaran juga harus mendukungnya. Mengajar tidak hanya membatalkan kewajiban akan tetapi mentransfer ilmu dan nilai dengan hati. Itulah makna pembelajaran yang sebenarnya. Semoga PTM berjalan seterusnya tanpa kendala.(*)