SUBANG-Orang tua Adittya merelakan dengan ikhlas kepergian anaknya, yang saat ikuti Latdastar di SMKN 2 Subang, meninggal dunia.
Orang tua Adittya, dari pasangan Abdul Hamid dan Ibu Euis, menyampaikan, bahwa mereka ikhlas. Namun ada beberapa point yang disampaikannya, soal perlengkapan medis saat pertolongan pertama bila peserta didik mengalami hal.yang tidak diinginkan saat mengikuti Latdastar tersebut.
“Ya saat itu tidak ada ambulan, alat medis dan tenaga medis yang memadai.Mungkin ini masukan dari kami sebagai orang tua untuk sekolah. Fasilitas medis dan tenaga medis yang lengkap, untuk pertolongan pertama,” kata Abdul Hamid saat ditemui Pasundan Ekspres, Jumat (15/10).
Berita Berlanjut Dihalaman Selanjutnya
SMKN 2 Subang Meninggal Dunia saat Latdastar
Baca Juga:HUT Ke 10 PMC Santuni Anak YatimJaring Ide dan Inovasi Mahasiswa, BRI Peduli Creation Scholarship Tetapkan 10 Pemenang
Ibunda Adittya Ibu Euis menambahkan, anak sempat mengalami keluhan mual-mual, kemudian diobati dan istirahat dirumah. Kemudian esok harinya berangkat untuk Latdastar ke sekolah dan sempat pamitan dan minta doa.
“Ya Adittya sempat ada keluhan mual-mual, kita obati dan istirahat. Tidak ada firasat apapun, biasa saja,” ujar Bu Euis.
Euis menuturkan, awalnya Adittya daftar ke SMEA Negeri (SMKN 1 Subang), namun karena kuota penuh, akhirnya Adittya masuk ke SMKN 2 Subang dan diterima disana.
“Masuk SMKN 2 Subang, keinginan sendiri (Adittya) , tidak dipaksa sama orang tua,” tutur Euis.
Adittya Maulana Asyari adalah anak kedua, menurut Ibu Euis, cita-citanya ingin jadi polisi. Keseharian Adittya adalah sosok anak yang baik dan menurut perintah orang tua.
“Anaknya baik, dia itu penurut, cita-citanya ingin jadi polisi. Kita sudah ikhlas, semoga mendapat Rahmat dan Ampunan dari Allah SWT,” tukasnya.(dan)