Oleh
1.Rustam,Spd,Mpd,Kom ( Rektor IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat )
2.Drs.H.Priyono,M.Si ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta )
Ada sebuah video bagus yang telah viral di medsos, berisi trik mempertahankan dan meningkatkan syukur kita pada Allah swt. Vidio yang berjudul : Rumah Sakit, Penjara dan kuburan itu telah saya putar berkali kali bahkan pernah saya sampaikan dalam sebuah acara raker Fakultas di Gondosuli, lereng atas Gunung Lawu pada suhu 15 derajat celcius pada malam hari.
Dalam video tersebut berisi putaran pesan khusus dari para pelaku yang selalu menekankan pentingnya bersyukur ketika mereka menyaksikan orang yang bernasib di bawahnya atau orang yang dalam kondisi yang tidak beruntung meskipun dirinya sendiri juga mengalami hal yang sama. Pembaca termasuk saya terusik positif dengan putaran video ini meskipun datang dari negara barat tapi substansinya sangat mengena untuk dikolaborasikan dengan ajaran islam. Berbekal dengan dunia nyata yang dilihat akan menjadikan lebih mengena dan terasa.
Baca Juga:Belajar dari Luwu, Mensos Berencana Dirikan Lumbung Sosial di 8 Titik Rawan Longsor di BangliSelesai Ikuti Pelatihan Keterampilan, Balai Wyata Guna Terminasi 26 Orang Penyandang Disabilitas dan Diberikan Bantuan Peralatan
Ada pesan religi yang mengesankan disampaikan pada kita bahwa setiap melihat kejadian di bumi Allah ini selalulah mengucap syukur karena kita masih diberi umur panjang sehingga bisa menghirup udara segar untuk melakukan ibadah kepada Allah swt. Ada firman dan hadits Rosul yang memberikan kita termotivasi untuk meningkatkan rasa syukur kita kepada sang pencipta.
Misalnya : “ sebaik baik bekal kita nanti kita menghadap Allah adalah taqwa, Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan, Manusia yang baik adalah manusia yang memberi manfaat bagi sesama, Kalimat yang baik untuk diucapkan adalah kalimat Tayibah, Balasan bagi mereka yang berhaji adalah surga, Orang yang beriman dan berilmu akan diangkat derajatnya lebih tinggi,Mereka yang tidak beriman pada kehidupan akherat, maka disediakan azab yang pedih. Orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan maka surga tempatnya “.
Pesan tersebut penting untuk direnungkan agar kita selalu memperoleh asupan gizi untuk menimbulkan gairah baru dalam menggapai ketaqwaan kita termasuk kesyukuran kita.
Vidio di atas menceritakan seorang kaya yang sedang berada di lantai 3 apartemennya melihat seorang gembel yang sedang mengais sisa sisa makanan di bak sampah yang ada di depan apartemennya dan saat dia sedang melihat pemandangan yang tidak mengenakkan itu sempat d bergumam : Syukurlah, saya tidak miskin dan gembel yang dilihatnya tersebut juga sedang melihat pengemis yang sedang beraksi di perempatan lampu traffic light, kemudian melakukan hal yang sama, dia bergumam : Syukurlah saya bukan pengemis. Berlanjut, pengemispun ketika sedang melihat mobil ambulance bawa pasien yang sakit, juga ikut bergumam : Syukurlah, saya sehat walafiat. Dan seterusnya sampai orang yang sedang berbaring di rumah sakit ketika sedang melihat orang yang meninggal disampingnya, diapun bergumam : Syukurlah, saya masih hidup bukan bagian dari mereka yang sudah meninggal.