PERISTIWA pilu dan mengenaskan dialami NU (18), di Halmahera Tengah, yang meninggal dunia usai diperkosa. Biadabnya, pelaku pemerkosaan NU itu diduga berjumlah 12 orang.
Kisah pilu NU itu sebagaimana diungkap pemilik akun Twitter @Ghara_H4L3Y0** yang tidak lain adalah saudara korban. Ia menceritakan, korban diperkosa oleh sejumlah pekerja sebuah perusahaan di Halmahera Tengah.
Yang tak kalah biadab adalah, selain diperkosa, korban juga disekap oleh para pelaku.
Baca Juga:Nikmatnya BersyukurBelajar dari Luwu, Mensos Berencana Dirikan Lumbung Sosial di 8 Titik Rawan Longsor di Bangli
“Setelah diperkosa, adik kami tidak bisa berjalan, sakit yang luar biasa dirasakan dan ketakutan untuk bercerita kejadian sebenarnya,” tulisnya sebagaimana dikutip radarcirebon.
Diceritakan, seminggu setelah diperkosa, organ intim korban mengalami pembengkakan dan bernanah.
Saat itu, korban juga sudah sulit untuk berbicara.
“Akhirnya dirujuk ke RSUD Ternate, dan kemaren adik kami menghembuskan nafas terakhir,” bebernya.
Pihak keluarga pun langsung melakukan penelusuran melalui telepon selular korban.
Dan yang mengejutkan adalah, salah satu pelaku pemerkosaan adalah pacar korban sendiri.
“Teridentifikasi pelaku pertama (pacar). Langsung ditangkap di lokasi kerja,” sambungnya.
Dari pelaku pertama ini, kemudian didapatkan tiga nama pelaku lainnnya.
“Keempat pelaku sudah ditangkap dan ditahan di Polres Halteng,” tuturnya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga tegas mendesak kepolisian bertindak tegas.
Keluarga juga menuntut semua pelaku pemerkosa NU ditangkap, diumumkan dan diproses seadil-adilnya.
“Informasi yang beredar pelaku tidak hanya 4 orang, ini harus diusut tuntas!” tegasnya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya…
Cerita pilu NU meninggal dunia usai jadi korban pemerkosaan ini pun membuat warga emosi.
Baca Juga:Selesai Ikuti Pelatihan Keterampilan, Balai Wyata Guna Terminasi 26 Orang Penyandang Disabilitas dan Diberikan Bantuan PeralatanSambut Sumpah Pemuda, Karang Taruna dan Muspika Pusakanegara Gelar Event Olahraga
Hasilnya, warga beramai-ramai mendatangi Polsek Weda dan menuntut para pelaku diserahkan kepada warga. Beruntung, kemarahan warga itu bisa diredam.
“Kami meminta agar aparat bertindak cepat dan seadil-adilnya. Korban baru SMK kelas 1, masih di bawah umur,” tegasnya lagi.
Keluarga pun mendapat informasi bahwa satu pelaku melarikan diri dan sedang dalam pengejaran dan pengusutan lebih dalam.
“Karena diduga (pelaku) lebih dari 4 (ada 12 orang). Ini pelaku yang sementara di tahan di Polres Halteng,” ujarnya.(rc/ded)