Seusai pernikahannya yang lancar, Irfan menginfokan kepada Dr Aqua. Diiringi ucapan terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan kepada Irfan dan istri.
Selasa sore kemarin (19/10/2021) Dr Aqua membaca di media online tentang Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali yang dirilis pada 18 Oktober 2021.
Sejumlah butir dalam aturan tersebut mengatur bahwa syarat pelaku perjalanan domestik yang menggunakan pesawat udara wajib menunjukkan PCR (H-2) untuk daerah PPKM Level 3, 2, dan 1 di wilayah Jawa-Bali.
Baca Juga:Dusun Langgensari Mulai Tergenang Air, Warga Pantura Minta NormalisasiSerapan Anggaran Minim, Sanksi Menanti Kadis
Seusai membaca Inmedagri itu, Dr Aqua mengirimkan link beritanya ke Irfan dengan disertai pesan, “Aww, Mas Irfan apa kabar? Mulai hari ini ke Bali harus pakai tes PCR bukan rapid test antigen. Sebaiknya Mas Irfan dan istri sekarang tes PCR. Makasih banyak Mas Irfan.”
Dodo Sering Membantu
Membaca WA tersebut Irfan sempat kaget. “Berarti tidak boleh rapid test antigen ya Pak Aqua? Padahal saya dan istri barusan rapid test antigen. Alhamdulillah hasilnya negatif. Kami masih di Bandung. Sebentar lagi mau ke Jakarta.”
Dr Aqua kemudian menyarankan kepada Irfan dan Nana untuk melaksanakan tes PCR di Jakarta yang terkoneksi dengan PeduliLindungi. Selain itu menunda jadwal ke Balinya.
Tiket pesawatnya adalah Rabu pagi (20/10/2021) pukul 08.00. Disarankan ditunda berangkatnya malam atau Kamis pagi (21/10/2021).
Irfan minta waktu untuk rundingan sama Nana. Hasilnya mereka minta tiketnya diundur jadi malam pada hari yang sama. Sedangkan kembali dari Bali tetap Sabtu (23/10/2021) karena pada Minggu (24/10/2021) Irfan masuk kerja setelah libur menikah dan cuti.
“Pak Aqua, saya barusan menanyakan di rumah sakit Jakarta yang tervalidasi dengan PeduliLindungi. Rabu besok (hari ini-red) sebagian besar libur, tidak melayani tes PCR karena Hari Besar Islam yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW. Hanya Rumah Sakit Pertamina yang buka mulai pukul 07.00. Ada paket 10 jam. Lumayan mahal yakni 800 ribu rupiah. Jika tiketnya bisa diubah jadi malam, saya akan ambil paket itu saja. Namun jika tidak bisa, saya tes PCR reguler saja sehingga ke Balinya ditunda sehari,” ungkap Irfan.