PAMANUKAN– Awal November, Dinas Sumberdaya Air Provinsi Jawa Barat akan turunkan alat berat untuk melakukan normalisasi dan penguatan tanggul kritis di Sungai Cipunagara. Langkah ini disampaikan dalam rangka penanganan darurat dari Dinas Sumberdaya Air Provinsi Jawa Barat kala menemui tokoh-tokoh Forum Masyarakat Subang Utara (Formasu) Kamis (21/10) di Pamanukan.
H. Hermansyah bersama beberapa tokoh seperti H. Lili Rusnali, Ketua dan Sekjen Formasu da tokoh lainnya hadir berdialog dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidik.
“Jadi tadi Dinas SDA Provinsi Jabar menyampaikan, awal November escavator akan turun ke muara dan melakukan normalisasi,” ucap H. Hermansyah.
Baca Juga:AMDAL Jalan Lingkar Pamanukan Mulai DisusunPembacok Warga Binong Diringkus Polisi, Terancam 10 Tahun Penjara
Nantinya selain normalisasi di Muara, alat berat tersebut akan melakukan penguatan tanggul dan peninggian pada tanggul-tanggul di sungai Cipunagara yang dinilai kritis dan butuh penanganan.
“Alhamdulillah perjuangan selama ini dari mulai sarasehan kemarin bersama Wagub di Pamanukan, ditindaklanjuti diskusi di Bandung, hari ini mulai ada hasil sedikit demi sedikit soal penanganan banjir,” kata Hermansyah.
Menurutnya langkah ini harus terus dilakukan mengingat musim hujan sudah mulai tiba. Sedangkan masih banyak tanggul-tanggul yang memerlukan perhatian termasuk penguatan penguatan dan pelaksanaan normalisasi di muara Cipunagara.
“Kami tentunya ingin sampaikan, ucapan terimakasih, pihak PSDA Provinsi Jawa Barat setelah melaksanakan koordinasi secara langsung kini mulai ada realisasi, mulai ada titik terang,” imbuhnya.
Namun disisi lain, ia juga mempertanyakan BBWS Citarum yang hingga saat ini masih belum mengambil langkah. Padahal, penanganan darurat sudah sangat mendesak. “Ini Dinas SDA kami sangat apresiasi sudah mau memulai realisasi, tapi BBWS masih belum ada langkah, belum terlihat usai melaksanakan survey itu tindak lanjutnya bagaimana, itu belum ada,” ujarnya. (ygi)