Sementara itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih, karena Mensos Risma selalu memikirkan anak-anak di Surabaya, khususnya yang mempunyai permasalah sosial. Eri Cahyadi menandaskan bahwa kebaikan hati Mensos akan mampu memompa semangat anak-anak dari kawasan Dolly yang dulu dikenal sebagai kawasan lokalisasi terbesar di Asia untuk bisa berprestasi di segala bidang.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Bu Mensos karena hatinya selalu ada untuk anak anak di Surabaya. Saya yakin bantuan dari Bu Risma bisa membangkitkan semangat anak anak dari kawasan Dolly untuk berprestasi,” kata Eri Cahyadi.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN 10 Surabaya Drs. M. Masykur HS, MSi. Meski lokasi SMPN 10 terselip di sudut Kota Surabaya. Namun Mensos berkenan hadir dan memberikan bantuan alat komunikasi canggih berupa tablet. Hal ini menurut Masykur sangat membanggakan dan memotivasi semangat belajar siswanya.
Baca Juga:Gorong-gorong di Jalancagak Rusak Jadi Penyebab Banjir, Kepala Desa Jalancagak Subang: PUPR Jabar Gak Ada ResponWakil Bupati Subang Resmikan Mihrab Quran As-Syifa, Bangunannya dari Wakaf Warga
“Bu Mensos luar biasa. Di tempat kami ada lebih dari 600 siswa berasal dari keluarga tak mampu. Sebanyak 100 di antaranya hari ini mendapatkan sarana belajar daring dari Ibu Risma. Saya sangat terharu dan berterima kasih atas perhatian beliau,” kata Masykur dengan mata berkaca -kaca.
Bagi Natasya Bunga Pratama, bantuan alat komunikasi canggih berupa tablet dari Mensos Risma seperti mimpi. Siswa kelas 9 warga Kelurahan Girilaya tersebut hidup hanya bersama ibunya, karena ayahnya telah tiada beberapa tahun lalu.
Untuk bisa belajar daring, Natasya mengaku harus bergantian menggunakan telepon genggam milik ibunya. Untuk meminta telepon genggam baru, Natasya tidak sanggup karena merasa iba melihat ibunya banting tulang seorang diri.
Bantuan dari Mensos menjadi penyemangat Natasya menuntaskan pendidikannya di bangku SMP. “ _Alhamdulilah_ , terima kasih Bu Risma telah membantu saya,” kata Natasya dengan suara bergetar menahan rasa harunya.(rls/adv)