SUBANG-Agenda lomba mancing Barramundi atau ikan Kakap di Sungai Cipunagara Dusun Galian Desa Patimban disorot. Bukan karena perlombaannya, tapi dari segi ketepatan waktu dan politik etis.
Ketua Forum Masyarakat Subang Utara (Formasu) Asep Maulana menyampaikan, agenda lomba mancing tersebut merupakan hal yang biasa dan sah-sah saja. Apalagi aktivitas mancing sendiri, selain merupakan hobi juga merupakan rekreasi yang saat ini tengah digandrungi banyak pihak. “Nah, saat ini muncul ajang Bupati Cup. Tapi sementara kita di sini, sedang was-was karena sudah mulai masuk musim hujan, karena berkaitan dengan banjir. Apalagi saat ini juga beberapa rekan tengah memperjuangkan beragam upaya untuk penanganan darurat agar dapat mengantisipasi banjir, ini kan tidak etis,” kata Asep.
Apalagi lokasi kegiatan lomba mancing tersebut dilaksanakan di Sungai Cipunagara. Sungai yang beberapa bulan lalu menjadi dampak yang cukup besar terjadinya banjir di Pantura. “Sekali lagi, soal agenda mancing nya tentu kita tidak ada masalah. Hanya timing-nya yang dirasa kurang tepat, kurang etis. Saat kami berusaha terus mendorong banyak pihak agar segera melaksanakan langkah-langkah antisipasi banjir, ini ada lomba itu dan sudah memasuki musim hujan,”, jelasnya.
Baca Juga:Kesenian Doger Terancam Punah, Sanggar Seni Giri Loka Penclon Pamungkas Kenalkan Lewat PertunjukanDrainase Dikeruk, Akses Jalan Warga Desa Panorama Lembang Terganggu
Bahkan, Kamis (21/10) lalu Kepala Dinas SDA Provinsi Jawa Barat juga sudah datang ke Pamanukan dan menyampaikan beberapa langkah yang akan dilaksanakan pada awal bulan November mendatang. “Tapi di sini, di muara Cipunagara ada lomba itu. Tentu ini saja ada rasa yang kurang enak. Apalagi ini soal banjir yang sudah seringkali terjadi dan penanganannya bahkan sejak 2 minggu terakhir terus digeber mulai dari dialog hingga terus mendorong agar segera realisasi,” tuturnya.
Senada, Tokoh Pantura H Hermansyah juga menyayangkan munculnya agenda tersebut dikala sudah memasuki musim penghujan. “Bahkan ia juga mengetahui, poster lomba mancing tersebut ramai dibicarakan di media sosial dan sudah memantik perhatian publik,” kata Hermansyah.
Menurutnya, munculnya ide tersebut saat ini merupakan contoh ketidakpekaan pimpinan daerah terhadap situasi yang ada. “Pantura ini masih rawan banjir. Di sini sedang gedar-gedor ke sana ke mari, agar pemerintah bisa mengantisipasi banjir, melaksanakan normalisasi, memperbaiki tanggul-tanggul yang kritis, ini tentu benar-benar perlu ditinjau ulang,” ucap Hermansyah.