SUBANG-Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Barat Supala MAg mengatakan, pendekatan Quranic Socio science (QS2) merupakan model baru untuk memberikan pemahaman dan pembelajaran IPA (Sains) kepada murid.
“Nilai nilai Ilaahiyyah yang termaktub dalm Alquran (ayat ayat qauliyyah) dan yang ada di semesta (ayat ayat qauniyyah) haruslah menjadi satu keterpaduan sehingga menghasilkan Implementasi Insaniyyah (Nilai nilai keshalihan sosial yang berwawasan semesta),” jelas Supala dalam Training of Trainer dan merumuskan konsep Pembelajaran IPA dengan pendekatan Quranic Socio science (QS2) di Hotel Puri Khatulistiwa, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, rusaknya alam semesta baik di daratan maupun di lautan adalah ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. “Sudah saatnya kerusakan itu harus dihentikan. Muslim sejati harus mampu menjaga keseimbangan alam. Harus mampu menjaga ekosistem di bumi,” jelasnya.
Baca Juga:Tak Masuk Perubahan, Camat Sukasari Berharap Normalisasi Tepat WaktuIwan Soeroso Terpilih jadi Ketua Perbakin
Sementara itu, selama 2 pekan ini FGM Jabar dengan 40 peserta yang terdiri dari Guru IPA SD/MI SMP/MTs akan merumuskan tiga modul dengan model pendekatan Quranic Socio science (QS2). Pertama, Modul (Panduan) ajar Guru IPA SD/MI dengan Pendekatan QS2. Kedua, Modul (Panduan) ajar Guru IPA SMP/MTs dengan pendekatan QS2 dan ketiga, Panduan Untuk Melatih Para Guru IPA SD/MI dengan Pendekatan Quranic Socio science.
Diklat ini dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang pertama tanggal 16 – 22 Oktober. Terdiri dari 40 Guru Guru IPA SD/MI, SMP/MTs. Gelombang kedua tanggal 22 sd 28 Oktober terdiri dari para pakar/ahli di bidang Al-Quran dan sains.
Kepala Pusat P4TK IPA, H Enang Ahmadi M Pd berharap melahirkan modul pembelajaran dengan paradigma baru Quranic Socio science. “Harapannya juga lahir para pendidik yang berwawasan Tajdid dengan Tauhid yang kuat,” jelasnya.(ysp)