SUBANG-Sanggar Seni Giri Loka Penclon Pamungkas konsisten mengenalkan kesenian Doger kepada masyarakat. Sanggar seni ini berharap agar kesenian Doger Subang tetap lestari dan dikenal luas masyarakat.
Salah satu upaya untuk mengenalkan kesenian doger yakni dengan menggelar pertunjukan yang didukung Badan Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Jawa Barat di Belendung Kecamatan Cibogo, Sabtu (23/10).
Doger dalam pengertiannya berasal dari kata dog dan ger. Dog artinya dog-dog, yaitu waditra pengiring pada Kesenian Reog yang terbuat dari bahan kayu pohon kelapa dan membrannya dari kulit kambing. Sementara ger bentuk kata akronim Beger, artinya orang yang sedang kasmaran.
Baca Juga:Drainase Dikeruk, Akses Jalan Warga Desa Panorama Lembang TergangguJadwal Pemadaman Listrik di Subang Hari Ini
Pimpinan Sanggar Giri Loka Penclon Pamungkas, Endang Sugianto mengatakan, dahulu kesenian doger adalah merupakan kesenian rakyat yang dijadikan media hiburan masyarakat Kabupaten Subang terutama bagi orang-orang yang sedang kasmaran.
“Bentuk sajiannya, kesenian doger merupakan tarian pergaulan yang dibawakan oleh penari wanita (Ronggeng), diiringi oleh waditra gamelan yang dimainkan oleh beberapa orang nayaga berdasarkan fungsinya dan dipimpin oleh seoarang pimpinan yang disebut lurah kongsi,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Kesenian Doger seiring dengan perkembangan zaman tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat serta mengalami tahapan perubahan dalam fungsi sajiannya. Di Kabupaten Subang, pada awalnya kesenian Doger sebagai media hiburan masyarakat di wilayah perkebunan dan dipergelarkan di pelataran, secara berkeliling (ngamen).
“Sekarang kesenian Doger disajikan di atas panggung, sebagai media hiburan atau apresiasi masyarakat,” jelasnya.
Dia mengatakan, Sanggar Seni Giri Loka Penclon Pamungkas terpilih oleh Badan Pelestarian Nilai Budaya untuk menampilkan kembali kesenian Doger yang dinilai telah jarang ditampilkan bahkan masuk dalam kategori punah.
“Mudah-mudahan dengan ditampilkan kembali, sekaligus didokumentasikan bisa menjadi refrensi, atau tontonan bagi penerus kita ke depan, bagaimana kesenian doger tersebut,” tambahnya lagi.
Mewakili BPNB Provinsi Jawa Barat, Agus Heryana menyampaikan apresiasianya atas pertunjukan seni Doger tersebut. Dia berharap kesenian buhun itu bisa kembali eksis, dan diminati oleh warga Jawa Barat.