Hanya saja menurut H. Syawal untuk melaksanakan normalisasi di 75 saluran yang ada di 6 Kecamatan tersebut tak akan terkejar dari segi waktu dan alat. “Untuk alat kami hanya memiliki satu amfibi, alat tersebut juga sepanjang tahun telah dipakai untuk melakukan normalisasi di Muara muara sungai yang ada di Kabupaten Subang,” jelasnya.
Lalu, H. Hermansyah bersama beberapa tokoh Ketua dan Sekjen Formasu da tokoh lainnya hadir berdialog dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidik.
“Jadi tadi Dinas SDA Provinsi Jabar menyampaikan, awal November escavator akan turun ke muara dan melakukan normalisasi,” ucap H. Hermansyah.
Baca Juga:Ini Asal-Usul dan Mitos Gunung Sanggabuana Karawang Dijadikan Tempat Pembuangan Celana DalamMuseum History of Sundaland Ceritakan Sejarah Kebudayaan Karawang
Nantinya selain normalisasi di Muara, alat berat tersebut akan melakukan penguatan tanggul dan peninggian pada tanggul-tanggul di sungai Cipunagara yang dinilai kritis dan butuh penanganan.
“Alhamdulillah perjuangan selama ini dari mulai sarasehan kemarin bersama Wagub di Pamanukan, ditindaklanjuti diskusi di Bandung, hari ini mulai ada hasil sedikit demi sedikit soal penanganan banjir,” kata Hermansyah.
Menurutnya, langkah ini harus terus dilakukan mengingat musim hujan sudah mulai tiba. Sedangkan masih banyak tanggul-tanggul yang memerlukan perhatian termasuk penguatan penguatan dan pelaksanaan normalisasi di muara Cipunagara.
“Kami tentunya ingin sampaikan, ucapan terimakasih, pihak PSDA Provinsi Jawa Barat setelah melaksanakan koordinasi secara langsung kini mulai ada realisasi, mulai ada titik terang,” imbuhnya.
Dikebutnya normalisasi dan upaya mengarahkan kekuatan di bulan November-Desember dilakukan, agar pada ada bulan Januari dan Februari, ada upaya maksimal dalam mencegah dan meminimalisir banjir. “Kalau menunggu sampai 2025, ada 4 tahun lagi, jadi mau kita terus menunggu dan terus dilanda banjir? Maka pemerintah dengan segala kekuatan dan kewenangan yang dimiliki harusnya bisa untuk menanganinya, pemerintah punya semuanya. Jangan karena ada alasan anggaran, pemerintah lebih tahu mana yang memang benar-benar kritis dan perlu untuk dilaksanakan,” jelas Ketua Formasu Asep Maulana.
Upaya ini akan terus didorong hingga, pekerjaan penanganan banjir baik jangka pendek menengah dan panjang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. “Sebab masyarakat di Pantura ini sudah cukup lelah dengan terus terjadinya banjir tapi tanpa ada penanganan serius setiap tahunnya,” ungkap Asep.