KARAWANG-Warga Dusun Krajan Bakan Huma, RT 05/01 Desa Sekarwangi Kecamatan Rawamerta, memprotes aktivitas eksplorasi minyak dan gas PT Pertamina di desa setempat.
Pasalnya, warga mendapat dampak suhu panas dari obor Pertamina dengan radius hingga 200 meter. Selain itu, asap yang timbul dari kegiatan itu mengganggu kenyamanan hingga kesehatan warga. Bahkan, lahan pertanian di sekitar sumur eksplorasi menjadi terganggu. Terkadang, suara mesin mengganggu tidur malam warga.
Keluhan tersebut telah dirasakan warga dalam satu tahun terakhir. Sebab warga merasa tidak pernah dilibatkan dalam proses izin lingkungan dan tidak pernah merasakan dampak kontribusi lingkungan dari Pertamina.
Baca Juga:Sempat Dihakimi Massa, Polisi Tangkap Dua Pencuri Motor Modus CODDi Konferensi APACPH ke-52, Mensos Paparkan Strategi Penanganan Berbagai Permasalahan Sosial di Indonesia
“Kami ingin permasalahan ini selesai. Kami tidak ingin kami tersiksa seperti ini terus. Untuk itu, kami yang mewakili 200 warga di RT 05/01 Dusun Krajan Bakan Uma, Desa Sekarwangi, mengadukan permasalah ini ke Lembaga Bantuan Hukum. Karena kami merasa dirugikan,” ujar warga setempat, Sunarta.
Sunarta menambahkan, pihaknya meminta bantuan pendampingan advokasi LBH Cakra Indonesia terkait persoalan lingkungan tersebut. Puluhan warga Desa Sekarwangi mendatangi kantor Lembaga Bantuan Hukum Cipta Keadilan Rakyat Indoensia (LBH CAKRA) Indonesia di Jalan Pepaya Nomor 19 Guro 1 Kelurahan Nagasari Kecamatan Karawang Barat Kab. Karawang.
“Warga sejak awal pertamina berdiri tidak pernah dilibatkan baik sosialisasi maupun menandatangani persetujuan lingkungan atas berdirinya eksplorasi migas tersebut,” terangnya.
Bersama ratusan warga, Sunarta mengaku akan terus mempertahankan haknya dan akan terus menuntut PT Pertamina. Pasalnya, secara defakto warga berhak mendapatkan manfaat dari adanya kegiatan pengeboran mingas tersebut.
Sementara itu, Direktur LBH Cakra Indonesia, Hilman Tamimi mengaku siap akan membantu perjuangan warga Desa Sekarwangi. “Terimakasih bapak ibu sudah datang ke kantor LBH. LBH adalah rumah warga untuk menyuarakan keadilan, Insya Allah kami siap untuk berjuang bersama-sama rakyat desa sekarwangi,” pungkasnya.(use/vry)