“Sebagai sebuah bagian dari aset nasional dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kemerdekaan bangsa, harus dipelihara dan dijaga,” kata Risma. Gelar adat juga disampaikan kepada anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus.
“Pemberian gelar merupakan kesepakatan lembaga adat atas prestasi dan jasa Ibu Risma pusat dinilai banyak berbuat untuk Kaltara,” kata Datu Buyung. Selain itu gelar tersebut adalah doa, agar Mensos Risma berbuat lebih baik serta bisa menjalankan tugas dengan amanah.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyampaikan pantun yang bunyinya: dedur belungon beselimpung, tak lapuk karena hujan, tak lekang karna panas. Zaman boleh berputar tapi adat budaya harus lestari . Selain dianugerahi gelar oleh Kesultanan Bulungan, Mensos Risma juga sempat ikut melenggang Tari Belundi. Selain tarian jenaka, Tari Belundi juga diwarnai dengan berbalas pantun menggunakan bahasa Bulungan dan bahasa Kayan.
Baca Juga:Saksi Kunci Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Subang Kembali Diperiksa, Ini Kata Tim Kuasa HukumDisabet Senjata Tajam Pemilik RM Padang Tewas Mengenaskan
Tari Belundi sarat dengan makna kebaikan, keberhasilan dan kegembiraan. “Kita adalah satu kesatuan yang bersama-sama dalam berbuat kebaikan, meraih keberhasilan bersama dalam kegembiraan tanpa adanya perbedaan,” kata Ainun salah satu penari yang menyampaikan falsafah Belundi.(rls/adv)