JAKARTA – Berbagai rangkaian acara dilakukan Kementerian Sosial untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November. Hari ini, dilakukan Kerja Bakti Kepahlawan bersama civitas akademika Universitas Pertahanan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata.
Kerja Bakti akan diselenggarakan sampai besok (31/10). Hari ini diikuti oleh 900 orang peserta dari Universitas Pertahanan. Selanjutnya besok, kerja bakti diikuti 600 peserta dari unit kerja Kementerian Sosial, pilar-pilar sosial dan masyarakat.
Seluruh titik lokasi TMPNU Kalibata menjadi area pembersihan. Luasnya area yang mencapai sekitar 25 hektar, tentu saja membutuhkan keterlibatan banyak orang untuk membersihkannya. Sehingga kegiatan pembersihannya tidak di seluruh bagian.
Baca Juga:Silaturahmi Kamtibmas, Kapolres Subang Ajak Untuk Taat Prokes dan Taat HukumAsih Jadi Korban KDRT, Minta Mantan Suaminya Dipecat dari PNS Kemenag
“TMPNU Kalibata relatif luas. Kegiatan kerja bakti ini fokus pada pembersihan nisan-nisan maupun rumput-rumput. Dari Universitas Pertahanan sendiri membantu untuk perbaikan drainase maupun pengecatan,” kata Direktur Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial (K2KRS) Murhardjani di lokasi kegiatan (30/10).
Tahun ini, tema Hari Pahlawan adalah “Pahlawanku Inspirasiku” dengan filosofi dan harapan tersendiri. Dengan tema tersebut diharapkan, nilai-nilai kepahlawanan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan membersihkan makam para pahlawan merupakan salah satu implementasi dari semangat penghormatan terhadap para pahlawan. Menurut Murhardjani, pembersihan makam berkolaborasi dengan berbagai pihak, menjadi wujud nyata semangat kolektif mengedepankan nilai-nilai kejuangan bangsa dan bagian dari kepedulian serta penghargaan terhadap jasa pahlawan yang telah mengantarkan Indonesia menuju kemerdekaan.
Pada kesempatan sama, Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian berharap, peringatan hari pahlawan menjadi momentum untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita semua harus semakin semangat, harus bersatu, jangan saling menghujat. Terlebih saat Covid-19 seperti saat ini, kita harus memperkuat kerja sama dan menyatukan semangat juang, bagaimana negara kita bangkit, termasuk membangkitkan sektor ekonomi,” katanya.
Menurut Amarulla Octavian, semangat kepahlawanan bisa menjadi kunci mencapai harapan Indonesia Tangguh dan Indonesia Bangkit.(rls/adv)